Objek wisata bukit Sidoguro di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten tidak hanya menyajikan panorama alam yang eksotis. Bukit di utara Rawa Jombor itu juga memiliki benda antik berupa stoom walls kuno yang menyambut pengunjung di pintu masuk.
Alat berat itu dipajang di depan pintu masuk. Mesin pemadat jalan itu berada di sisi kanan pintu masuk.
Kondisinya masih bagus meskipun sudah tidak ada cat yang menempel di tubuhnya. Warna sekujur badan stoom walls tinggal warna besinya yang berkarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada rangka baja pengait silinder baja stoom walls terdapat tulisan 'J.A. Maffei & Jacob HNBH Leipzig-Li'. Di bagian samping ada plakat menyerupai tahun pembuatan bertuliskan 9181-12-2926.
Penelusuran detikJateng dari berbagai sumber, J.A Maffei merupakan pabrik produsen lokomotif dan alat berat di Jerman. Tetapi mulai tahun 1960 banting setir memproduksi tank, terutama tank berat Leopard.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Sri Nugroho mengatakan stoom walls itu konon peninggalan era penjajahan Belanda. Dulunya alat berat itu untuk pembangunan rawa.
"Itu peninggalan Belanda, katanya untuk pembangunan tanggul rawa. Dulunya dipajang di sebelah Utara Rawa di pelabuhannya sejak 1993," kata Sri Nugroho kepada detikJateng.
![]() |
Menurut Sri Nugroho, daripada rusak tidak dirawat karena bangunan yang mengatasinya sudah tidak ada, stoom walls itu lalu dipindah ke Bukit Sidoguro. Alat itu lalu dipajang untuk menambah spot wisata.
"Untuk menambah spot, bersamaan di puncak dibangun kita pindah ke Sidoguro. Malah sekarang digunakan untuk selfi-selfi," kata Sri Nugroho.
Mesin berat itu, kata Nugroho, dipindahkan dengan forklift dan crane. Pemindahan stoom walls itu butuh waktu dua hari.
"Kemarin itu dua hari, karena catnya tidak ada kita kasih minyak agar awet," terang Sri Nugroho.
(ams/sip)