Situs Samberan di Tempuran, Kabupaten Magelang, akan dikembangkan menjadi destinasi atau objek wisata (obwis). Diharapkan nantinya pengunjung Candi Borobudur bisa menyebar menuju situs-situs yang berada di sekitar Borobudur maupun desa-desa.
"Dari hasil georadar itu di sekitarnya ada indikasi ada strukturnya, kemungkinan pagar. Masih kemungkinan karena kami belum membuka itu. Nah ini salah satu bagian, misalkan ke depan destinasi pariwisata super prioritas itu yang dibatasi jumlahnya naik kita sebar ke kawasan di antaranya ya desa, kemudian di situs-situs di sekitar Candi Borobudur yang beragama Hindu. Ini akan menjadi bagian dari wisata," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Wiwit Kasiyati kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).
Pihaknya berharap, mudah-mudahan ke depannya bisa menjadi salah satu situs wisata Candi Borobudur. Di mana Candi Borobudur bercorak agama Buddha, kemudian dikelilingi candi-candi beragama Hindu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan ke depan ini bisa menjadi salah satu situs wisata Candi Borobudur yang akan memberikan warna juga terhadap Candi Borobudur. Candi Borobudur beragama Buddha dikelilingi candi-candi beragama Hindu, demikian juga di Prambanan. Itu menunjukkan toleransi beragama saat itu aman dan damai," tegas Wiwid.
Wiwid menjelaskan pihaknya akan melakukan penataan terlebih dahulu. Penataan tersebut meliputi tempat parkir, tempat suvenir dan tempat edukasi.
Lanjutkan Ekskavasi
Selain itu, pihaknya juga akan melanjutkan kembali ekskavasi Situs Samberan pada tahun ini. Hal ini dilakukan untuk membuka semuanya agar nantinya informasi kepada masyarakat menjadi lengkap.
"Tahun ini akan kita lanjutkan. Yang atas belum semua dikupas. Anggaran yang pertama itu kan sudah habis, kemudian dari anggaran yang ada, masih bisa kita revisi untuk menambah lagi supaya informasi ke masyarakat lebih jelas lagi," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Candi Batu
Sebelumnya, Balai Konservasi Borobudur (BKB) telah menyelesaikan ekskavasi candi batu di Situs Samberan, Tempuran, Kabupaten Magelang. Dalam ekskavasi ditemukan enam umpak yang mengindikasikan candi batu tersebut dulunya diberi atap dengan kerangka kayu.
"Selama ekskavasi ini sudah menemukan enam umpak. Ini menambah keyakinan kita bahwa candi ini dulu ada atapnya dari konstruksi kayu," kata Koordinator Perlindungan BKB, Muhammad Taufik, di lokasi ekskavasi Situs Samberan, Senin (19/9).
Dalam ekskavasi ini telah berhasil membuka seluruh bangunan diduga candi dengan bahan batu bata merah. Ukuran candi ini 16x14 meter, ditemukan dua arca dan enam umpak.
"Kita temukan umpak lagi yang keenam (kemarin). Iya (ada penutupnya). Jadi, kemungkinan dengan adanya umpak itu mengindikasikan bahwa dulu ini diatapi," jelas Taufik.
Menurut Taufik, temuan di Situs Samberan ini untuk sementara merupakan bangunan candi dengan batu bata terbesar di wilayah Jateng.
"Untuk sementara (terbesar dengan batu bata). Ini yang paling besar untuk sementara yang kita temukan," ujarnya.