Hadiah Indonesia International Marathon Belum Cair, Sandiaga: EO Kesulitan Dana

Hadiah Indonesia International Marathon Belum Cair, Sandiaga: EO Kesulitan Dana

Jauh Hari Wawan S. - detikJateng
Selasa, 30 Agu 2022 21:14 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandiaga Uno. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Seorang juara lari Indonesia International Marathon 2022 komplain karena belum mendapat hadiah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang namanya disebut pun akhirnya angkat bicara.

Diketahui bahwa Indonesia International Marathon masuk dalam kategori sport tourism. Dan, kabar juara belum menerima hadiah ini pun viral.

Sandiaga mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi. Hasilnya, pihak penyelenggara kesulitan dari segi pendanaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami baru mendapat postingan tersebut dan mendapatkan permintaan dari Istana mengenai klarifikasi dan setelah diklarifikasi rupanya yang terjadi itu adalah penyelenggara, EO-nya kesulitan dari segi mengumpulkan pendanaan," kata Sandiaga ditemui di Prambanan, Sleman, Selasa (30/8/2022).

Ia menjelaskan hadiah untuk juara lari Indonesia International Marathon 2022 dari peserta lokal telah dibayarkan. Hanya saja masalah terdapat pada pembayaran hadiah untuk pelari internasional.

ADVERTISEMENT

Sandiaga mengatakan dengan adanya masalah pendanaan itu akhirnya ada penyesuaian untuk hadiah yang diberikan kepada pemenang.

"Sehingga para pemenang yang lokal sudah diselesaikan semua, tapi yang internasional (karena) suatu dan lain hal, jumlahnya hadiahnya yang disediakan oleh penyelenggara dan KONI sebagai mitra itu disesuaikan," jelasnya.

Dari informasi yang dia terima, tinggal dua pelari internasional yang belum menerima hadiah. Sandiaga pun akan terus memantau kasus ini hingga tuntas. Sebab, Indonesia punya reputasi bagus dalam hal sport tourism.

"Ada dua peserta yang belum menerima karena satu account bank-nya salah, ada satu lagi yang mempersoalkan berkaitan dengan perbedaan jumlah yang dijanjikan dan yang diterima," ujarnya.

"Ini yang akan kita terus pantau, karena kita pastikan bahwa event-event sport tourism Indonesia ini memiliki reputasi bagus," sambungnya.

Sandiaga ingin agar kejadian ini tidak terulang lagi. Apalagi dalam event berskala internasional ini Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) juga tidak dilibatkan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

"Dan ini merupakan pembelajaran juga bagi kita karena ternyata PASI tidak dilibatkan. Ke depan kita akan memastikan PASI, KONI, dan semua komunitas termasuk dunia usaha juga dilibatkan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," katanya.

Termasuk untuk memastikan jumlah hadiah yang diterima oleh para juara. Sandi ingin agar penyelenggara bisa menyesuaikan jumlah hadiah sesuai dengan kemampuan.

"Yang kedua adalah kita juga akan mendorong bahwa hadiah-hadiah itu juga disesuaikan dengan kemampuan dari penyelenggara. Jadi jangan janjinya tinggi tapi kemampuannya kurang," ucapnya.

Sandi pun mengaku telah menghubungi pelari tersebut untuk menjelaskan duduk perkaranya. Ia tidak ingin hal ini justru jadi preseden buruk bagi spirit tourism Indonesia.

"Kita akan tentunya upayakan fasilitasi agar ini tidak menjadi preseden dan berita buruk di acara sports tourism Indonesia," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2
(sip/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads