Temukan Rumah Jagal Buang Darah Anjing ke Sungai, DMFI Desak Gibran Bertindak

Temukan Rumah Jagal Buang Darah Anjing ke Sungai, DMFI Desak Gibran Bertindak

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Selasa, 30 Agu 2022 19:46 WIB
Polres Sukoharjo bersama koalisi Dog Meat Free Indonesia dan Humane Society Internasional menyelamatkan anjing-anjing dari truk rumah jagal anjing ilegal di Sukoharjo, Jawa Tengah. (Yoma Times Suryadi/AP Images for The Humane Society of the United States)
Dog Meat Free Indonesia menyelamatkan anjing dari rumah jagal ilegal di Jawa Tengah. (Foto: AP/Yoma Times Suryadi)
Solo -

Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) kembali merilis hasil investigasi mereka terkait peredaran daging anjing di Kota Solo. Kali ini mereka menemukan rumah jagal anjing yang membuang darah dan organ hewan ke sungai.

Koordinator nasional DMFI, Karin Franken, menyebut ada tiga rumah jagal yang melakukan aksi tersebut. Setiap harinya, ada 15 anjing yang dipotong di tempat tersebut.

"Setelah bertahun-tahun melakukan investigasi, tetap saja sangat mengejutkan melihat betapa kejamnya perdagangan daging anjing, melihat Sungai Bengawan Solo terkontaminasi dengan darah dan sisa potongan anjing yang dibunuh dengan kejam. Sementara itu juga di beberapa bagian sungai juga ada anak-anak bermain, orang-orang mencuci pakaian dan memancing di sana," kata Karin melalui keterangan pers yang diterima detikJateng, Selasa (30/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video investigasi DMFI, terlihat proses pembuangan kotoran dilakukan di sungai belakang rumah. Tampak air sungai menjadi merah terkena darah.

"Adanya kegiatan ini sangat mengejutkan, dan akan membuat ngeri orang-orang yang tinggal di sepanjang Bengawan Solo ini, membuat ngeri masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia," ujarnya.

ADVERTISEMENT

DMFI juga mendesak Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bertindak atas adanya temuan ini dan temuan-temuan DMFI sebelumnya. Dia khawatir maraknya peredaran daging anjing berdampak pada kesehatan masyarakat.

"Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming masih belum juga mengambil tindakan tegas guna menghentikan perdagangan ini dan terus menutup mata terhadap hal yang berpotensi menimbulkan bencana pada kesehatan masyarakatnya, belum lagi penderitaan tiada tara pada hewan," kata dia.

Dia berharap agar Pemkot Solo segera membuat peraturan yang melarang peredaran daging anjing. Dia yakin aturan tersebut bakal didukung banyak masyarakat.

"Pelarangan perdagangan daging anjing di Kota Surakarta akan menjadi pesan yang jelas bahwa Surakarta adalah kota yang maju dan mengutamakan kesehatan dan keamanan warganya serta kesejahteraan hewan, di atas keuntungan dan kebiasaan sebagian kecil penduduk yang masih menjalankan usahanya dengan cara melanggar hukum," tutupnya.




(sip/dil)


Hide Ads