Ratusan orang pencari kerja menghadiri job fair di Pendapi Gede Balai Kota Solo hari ini. Job fair ini diselenggarakan sampai Kamis besok. Ada ribuan lowongan di sini.
Para pelamar ini sebelumnya harus mendaftarkan diri melalui website yang sudah tersedia. Pantauan detikJateng, mereka berbaris di halaman Pendapi Gede Balai Kota Solo. Mereka masuk ke Pendapi secara bergiliran. Di dalam Pendapi sudah ada sejumlah stand perusahaan yang mencari karyawan.
Salah satu pencari kerja yakni Eva Putri (23) yang baru saja lulus kuliah. Ia mengatakan sudah 10 kali memasukkan lamaran tapi belum ada panggilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah beberapa kali melamar pekerjaan tapi belum ada yang manggil, sudah 10 kali," katanya ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (29/10/2025).
Job fair di Pendapi Balai Kota Solo, Rabu (28/10/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng |
Di job fair Balai Kota Solo, dirinya tertarik untuk memasukkan lamaran di dua perusahaan. Dirinya mengaku tertarik untuk mendaftar sebagai staf admin.
"Yang dicari salah satunya staf admin, tertarik di dua perusahaan," ucapnya.
"Cari kerja susah, banyak nyari yang berpengalaman. Ini nyoba lagi, kalau bisa kerjanya di Solo," sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pencari kerja asal Boyolali, Hikmah (26) yang sudah melamar kerja di Solo Raya dan luar Jawa. Hanya saja belum ada panggilan untuk dirinya.
"Di luar Solo dan luar Jawa, di Kalimantan. Belum, belum ada panggilan," ungkapnya.
Ia mengaku sempat mendaftar di bagian administrasi, namun belum ada yang memanggil. Lulusan pendidikan matematika UMS itu mengaku sulit mencari pekerjaan.
"Memang sulit banget mencari kerja, kesulitan terutama bagian pendidikan dan keterampilan," tuturnya.
Sementara itu Wali Kota Solo, Respati Ardi mengatakan angka pengangguran di Kota Solo masih sekira 12.000 orang. Ia berharap job fair bisa menekan angka pengangguran.
"Angka pengangguran 12 ribu, ya kita berharap terus agar bisa maksimal terserap, ke depan kita target agar bisa berkurang," kata Respati di Pendapi Gede Balai Kota Solo.
Respati menyebut bahwa Generasi Z atau Gen Z ini memiliki tantangan tersendiri. Ia juga menyoroti kepercayaan diri dari Gen Z.
"Kepercayaan diri dari Gen Z ini yang menjadi tantangan. Ini bukan salah dari para pencari kerja, kita yang harus merubah sistem karena kita tidak pernah punya data lowongan yang dibutuhkan apa dan di dunia pendidikan apa. Jadi pendidikan karakter itu penting di tingkat sekolah dan kuliah, jadi tidak memilih-milih pekerjaan," jelasnya.
Terpisah, Ketua umum forum pusat karir perguruan tinggi, Dhany Damanik, mengatakan ada 60 perusahaan yang mengikuti job fair. Di mana 40 secara offline dan 20 secara online.
"Yang dibuka hari ini hampir 2.500 lowongan pekerjaan. Ya, kita berharap semua terserap," ungkapnya.
Ia memastikan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengikuti job fair itu membuka lowongan pekerjaan. Untuk memastikan perusahaan tersebut membuka lowongan, ia selalu meminta rekap data setelah job fair berlangsung.
"Data serapan setelah job fair diberikan ke Dinas Tenaga Kerja. Ya, memang kita harapkan setidak-tidaknya perusahaan ini setelah job fair, nanti 2 bulan, paling maksimal 3 bulan itu harus ada ngasih data. Tapi kami untuk periode ini itu 1 bulan," pungkasnya.
(dil/ahr)












































