Merapat! Pameran Bonsai di Tirtomarto Klaten, Ada Kontes-Jual Beli

wara wara

Merapat! Pameran Bonsai di Tirtomarto Klaten, Ada Kontes-Jual Beli

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 30 Agu 2022 19:48 WIB
Pameran bonsai di lapangan Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Klaten, Selasa (30/8/2022).
Pameran bonsai di lapangan Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Klaten, Selasa (30/8/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Ratusan bonsai berbagai jenis mengikuti pameran di lapangan Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Dalam acara ini disuguhkan kontes dan jual beli bonsai.

"Yang paling mahal beringin kimeng. Tadi malam sudah ditawar tapi dibanderol Rp 350 juta," kata Ketua Persatuan Penghobi Bonsai Indonesia (PPBI) Klaten, Andi Wangkawa, kepada detikJateng di lokasi, Selasa (30/8/2022).

Andi menuturkan, hari ini bonsai juara I kontes sudah laku dibeli kolektor dari Lampung. Nilainya Rp 35 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah laku Rp 35 juta, banyak kolektor ke sini karena mencari barang jadi saat ini susah karena kolektor tidak banyak yang mau menjual. Tapi rata-rata ya ada yang harganya Rp 50 juta sampai Rp 100 juta," jelas Andi.

Total ada 470 bonsai ikut pameran yang digelar sampai tanggal 2 September ini. Peserta ada dari sekitar Klaten, Gunungkidul, Solo, Jogja, Bekasi, hingga Palembang.

ADVERTISEMENT

"Ada peserta dari Bekasi bahkan Palembang juga kirim kontes. Kriteria penilaian ada dari gerak dasar, batang dan perakaran sampai ke ranting," jelasAndi yang juga penanggung jawab kegiatan.

Pameran bonsai di lapangan Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Klaten, Selasa (30/8/2022).Pameran bonsai di lapangan Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Klaten, Selasa (30/8/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Kontes tersebut, kata dia, untuk memberikan edukasi pada pemula bonsai. Yakni yang dulunya bonsai itu dicari di hutan sehingga merusak lingkungan, kini bisa dilakukan di sawah.

"Membuat bonsai itu dulu dari dongkel di hutan dan gunung tapi sekarang cukup jadi petani bonsai. Bisa di sawah, rumah dan kebun pun bisa," imbuhnya.

Sementara itu tim juri, Muklas, mengatakan ada dua kriteria penilaian. Ada yang kategori prospek dan bonsai jadi dari puluhan jenis tanaman.

"Kalau 50 jenis pohon lebih ada ini. Prospek itu baru mau jadi bonsai tapi kelas bonsai peserta bonsai yang sudah jadi," kata Muklas kepada detikJateng.

Terpisah, Kepala Desa Tirtomarto, Agung Nugroho, mengatakan kontes ini diharapkan bisa mendongkrak UMKM desa.

"Nilainya total tidak kita hitung tapi miliaran. Kita untuk mendongkrak UMKM desa sekaligus memeriahkan HUT RI dan HUT Klaten," terang Agung kepada detikJateng di lokasi.




(rih/sip)


Hide Ads