Dieng Culture Festival (DCF) tahun ini akan digelar mulai 2-4 September 2022 mendatang. Saat event tahunan tersebut digelar, diprediksi masih berada di puncak musim dingin.
Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan, puncak musim kemarau diprediksi masih terjadi hingga awal Bulan September 2022 mendatang. meskipun sebagian wilayah sudah mulai hujan di pertengah Bulan September.
"(Prediksi puncak musim kemarau tahun ini) Bulan Agustus sampai awal September. Tetapi secara umum perkiraan musim hujannya maju jadi ada wilayah yang sudah mulai hujan di pertengahan September," terangnya saat dihubungi detikJateng, Jumat (5/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengamati secara manual, wisatawan dapat melihat awan di siang hari. Jika tidak tertutup awan, maka potensi suhu udara masih terasa dingin.
"Saat musim kemarau, wisatawan dapat mengamati sendiri. Apabila tidak terdapat tutupan awan, atau awan yang sedikit, biasanya potensi suhu udara dingin masih ada," kata dia.
Saat puncak musim kemarau, potensi munculnya fenomena alam embun yang membeku di Dieng. Hal ini disebabkan, kondisi meteorologis dan datangnya musim kemarau.
Terlebih molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dibanding dataran rendah. Sehingga sangat cepat mengalami pendinginan.
"Pada musim kemarau, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. Itu Yang menyebabkan suhu udara lebih dingin. Juga kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya. Ini membuat udara permukaan di pegunungan kurang dari titik beku 0 derajat celsius," paparnya.
(ahr/sip)