Tragedi kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, kemarin malam. Akibatnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 memutuskan menghentikan sementara kompetisi selama sepekan.
"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dikutip dari laman LIB, demikian dilansir detikJabar, Minggu (2/10/2022).
"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSSI juga akan menurunkan tim investigasi untuk mencari tahu penyebab kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Dikutip dari laman PSSI, saat ini tim investigasi akan segera bertolak ke Malang.
"Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak," ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti terjadi dalam lapangan. Selain sanksi denda, Arema juga terancam tidak bisa menjadi tuan rumah di Liga 1.
"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," pungkasnya.
(sip/sip)