Awal Mula Kerusuhan yang Tewaskan 127 Orang di Stadion Kanjuruhan

Awal Mula Kerusuhan yang Tewaskan 127 Orang di Stadion Kanjuruhan

Tim detikNews - detikJateng
Minggu, 02 Okt 2022 08:55 WIB
Sebuah mobil polisi terbalik akibat kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Minggu (2/10/2022). Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut. ANTARA FOTO/H Prabowo/Zk/pras.
Foto: ANTARA FOTO/H Prabowo
Solo -

Kerusuhan yang menewaskan 127 orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang tadi malam. Polisi mengungkap awal mula kerusuhan itu terjadi.

Dilansir detiknews, Kapolda Jatim Nico Arinta mengatakan kerusuhan mulai terjadi usai pertandingan Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10) malam. Hasil pertandingan itu Arema kalah 2-3 dari Persebaya.

"Terkait dengan proses pertandingan tidak ada permasalahan, semuanya selesai. Permasalahan terjadi pada saat setelah selesai, terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nico menyebut suporter yang kecewa karena timnya kalah lalu turun ke tengah lapangan. Para suporter berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaannya.

"Oleh karena pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," terangnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, untuk mencegah suporter turun ke lapangan, polisi menembakkan gas air mata. Aremania, kata Nico, menyerang petugas kepolisian hingga merusak sejumlah fasilitas stadion.

"(Lalu) Mereka pergi keluar di satu titik, di pintu keluar yaitu kalau nggak salah pintu 10.. kemudian terjadi penumpukan. Di dalam proses penumpukan itulah terjadi.. kurang oksigen yang oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," ujarnya.




(sip/sip)


Hide Ads