Mencicipi Gurih Manis Nasi Ndoreng Kuliner Khas Demak

Mochamad Saifudin - detikJateng
Rabu, 17 Mei 2023 13:28 WIB
Kustini penjual nasi ndoreng di Demak (Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng)
Demak -

Nasi doreng atau sego ndoreng merupakan salah satu makanan khas Demak sejak masa kerajaan. Makanan tersebut kini masih bisa ditemui di perkampungan dan biasanya dijual lansia yang meneruskan usaha turun-temurun.

Beberapa penjual sego Ndoreng ada di sekitar Kampung Kedungtempel, Desa Karangrejo, Kecamatan Wonosalam dan Desa Kalikondang Demak. Mereka biasa berjualan pada pukul 05.00-08.00 WIB sebagai menu sarapan.

Sepintas tampilan nasi ndoreng mirip dengan nasi pecel. Namun sayurannya lebih bervariasi. Selain itu, pembedanya ada uyah goreng (yagoreng) atau serundeng yang menjadi toppingnya.

detikJateng mencoba nasi Ndoreng di di Dukuh Kondangtempel, Desa Karangrejo, Kecamatan Wonosalam, Demak. Cita rasa nasi ndoreng itu terasa segar dengan kuah bumbu kacang pedas.

Kuah kacang tersebut juga dimasak bersama tahu, telur, hingga daging ayam yang bisa dipilih menjadi tambahan lauk.

Sayuran yang khas dalam nasi ndoreng yaitu daun singkong, daun kol, kangkung, jantung pisang, petet atau buah lamtoro, dan kecambah.

Nasi ndoreng juga dikenal dekat dengan sego janganan atau nasi sayur oleh masyarakat sekitar. Menjajal nasi tersebut bisa menyesuaikan sesuai selera, misalnya saja tanpa serundeng, tidak pedas, porsi besar-kecil, dan sebagainya.

Keunikan nasi ndoreng ini jika dibawa pulang akan dibungkus dengan daun pisang atau daun jati.

Tampilan sego ndoreng yang mirip pecel dengan topping yagoreng. Salah satu penjualnya, Kustini meneruskan usaha warisan mertuanya. Dia berjualan sejak 1980-an. Foto diunggah Rabu (17/5/2023). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Cerita Kustini Berjualan Nasi Ndoreng Sejak 4 Dekade

Salah satu penjual nasi ndoreng adalah Kustini (50). Dia berjualan nasi ndoreng sejak 1980-an karena meneruskan usaha mertuanya.

Kustini mengatakan ibu mertuanya dulu juga berjualan nasi ndoreng dengan berkeliling kampung ditemani saudara iparnya. Saat ini dia yang meneruskan jualan nasi ndoreng di depan rumah.

"Kus, dodolan sego janganan (jualanlah nasi ndoreng)," kata Kustini (50an) menirukan wasiat ibu mertuanya saat ditemui depan rumahnya, Selasa (16/5/2023).

Ia menyebut nasi ndoreng di lingkungannya sebagai sego janganan. Sementara orang jauh menyebutnya nasi ndoreng.

"Ini khas lingkungan sini, nyebutnya nasi janganan. Kalau orang jauh, priyayi gitu, nyebutnya nasi ndoreng," ujarnya.

Selengkapnya di halaman berikut.




(ams/dil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork