Imlek atau Tahun Baru Cina menjadi momen yang ditunggu warga Tionghoa. Di momen ini berbagai hidangan akan disajikan sebagai bentuk perayaan. Meski begitu, ternyata ada beberapa hidangan yang pantang disajikan saat perayaan Imlek. Apa saja?
Berikut daftar makanan yang pantang disajikan saat Imlek seperti dilansir dari detikFood.
7 Makanan yang Sebaiknya Tidak Disajikan saat Imlek
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Makanan putih
Saat merayakan Imlek, pantang untuk menyajikan makanan berwarna putih. Makanan dengan warna putih, seperti tahu, susu dan juga hidangan lainnya yang berwarna putih.
Bagi warga Tionghoa, ada kepercayaan bahwa makanan yang berwarna putih dianggap sebagai simbol kematian.
Selain itu, warna putih juga dianggap mempunyai arti yang buruk menurut kepercayaan Tionghoa. Warna putih ini bisa diartikan sebagai kehilangan, kematian, hingga adanya nasib buruk.
2. Bubur
Selain makanan berwarna putih, saat Imlek juga pantang menyajikan bubur. Mungkin di hari-hari biasa, bagi warga Tionghoa bubur menjadi salah satu jenis makanan yang digemari. Tetapi, tidak demikian saat perayaan Imlek.
Bubur ini menjadi salah satu hidangan yang harus dihindari saat Imlek. Hal ini karena kepercayaan keturunan Tionghoa, bubur sebagai simbol dari kemiskinan. Sebaliknya, bagi warga yang tidak menyajikan bubur saat Imlek maka dipercaya bisa menangkal kemiskinan.
![]() |
3. Sayap ayam
Sayap ayam juga menjadi salah satu hidangan yang harus dihindari saat Imlek. Jika ayam utuh yang disajikan di atas meja makan saat perayaan Imlek sebagai simbol kesehatan saat memasuki tahun baru.
Akan tetapi, beda artinya jika yang dihidangkan hanya sayap ayam saja. Ada kepercayaan bagi warga Tionghoa yang menyantap sayap ayam saat Imlek bisa membawa keberuntungan terbang jauh. Sebenarnya, tidak hanya sayap ayam saja. Tetapi juga sayap hewan lainnya, seperti unggas dan lainnya. Karena juga dianggap punya simbol yang sama.
Baca juga: Gong Xi Fa Cai Artinya Apa? |
4. Lobster
Makanan lain yang pantang disajikan saat Imlek yakni Lobster. Salah satu alasannya karena lobster bergerak dengan arah mundur dan tidak maju ke depan. Hal inilah yang dipercaya akan berdampak pada kehidupan bagi yang nekad mengonsumsinya saat Imlek.
Kepercayaan warga Tionghoa jika menyantap lobster saat Imlek dapat membawa kemunduran atau kegagalan pada hidup. Tidak hanya lobster, semua hewan yang bergeraknya dengan cara mundur pantang dikonsumsi saat Imlek.
![]() |
5. Kepiting
Selain lobster, kepiting ternyata juga tidak boleh dihidangkan saat Imlek. Hampir sama alasannya dengan lobster, kepiting bergerak dengan cara berjalan miring. Inilah yang menjadi alasan mengapa kepiting pantang dikonsumsi saat Imlek.
Jika ada yang mengonsumsinya saat Imlek maka dipercaya tidak akan memberikan kemajuan atau kesuksesan dalam hidup.
![]() |
6. Labu
Labu ternyata juga juga tidak boleh disajikan saat Imlek. Lee Man selaku kritikus makanan dan pemandu budaya mengatakan bahwa labu menjadi salah satu makanan yang dilarang untuk dikonsumsi pada saat Imlek.
Selama ini kata Man, dirinya tidak pernah sekalipun menghidangkan labu saat perayaan Imlek untuk keluarganya. Alasan kenapa labu tidak boleh dihidangkan saat Imlek yakni karena pelafalan pelafalan labu dalam bahasa Cina yaitu 'gwa' memiliki bunyi yang serupa 'kematian'. Penyebutan yang mirip dengan kata-kata yang berarti hal buruk juga begitu dihindari saat perayaan Imlek.
7. Makanan berjumlah ganjil
Selain jenis makanan, jumlah juga menjadi hal yang begitu diperhatikan oleh warga Tionghoa saat merayakan Imlek. Menurut kepercayaan orang Tionghoa sangat dilarang untuk menyajikan makanan berjumlah ganjil. Minimal makanan harus disajikan dalam hitungan genap.
Meski begitu, warga Tionghoa juga menghindari makanan genap dengan jumlah empat. Hal ini karena ada kepercayaan angka 4 sebagai angka kematian atau pembawa nasib buruk dalam budaya Tionghoa.
(apl/sip)