5 Sambal Khas Jawa Tengah, Cabuk Wonogiri hingga Brambang Asem Solo

5 Sambal Khas Jawa Tengah, Cabuk Wonogiri hingga Brambang Asem Solo

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 30 Nov 2022 10:02 WIB
Resep Sambal Brambang Asem Solo
Resep Sambal Brambang Asem Solo. Foto: detikfood/Odilia
Solo - Di Jawa Tengah, sambal tidak sekadar menonjolkan sensasi rasa pedas. Ada pula sambal khas Jawa Tengah yang cenderung manis, meski tak meninggalkan syarat wajib pedasnya. Berikut lima sambal khas Jawa Tengah yang jarang ditemui di daerah lain.

1. Sambal Cabuk Wonogiri

Sambal khas Jawa Tengah yang pertama ini berasal dari wilayah Kabupaten Wonogiri. Uniknya, sambal cabuk ini dikemas dalam daun pisang yang pipih memanjang layaknya pepes pada umumnya. Warnanya hitam pekat.

Sambal ini bercita rasa gurih dan pedasnya cukup kuat. Di Wonogiri, sambal khas Jawa Tengah ini biasa untuk lauk makan tiwul atau dipakai untuk pelengkap nasi.

Sambal cabuk dibuat dari biji wijen yang disangrai lalu ditumbuk halus menjadi seperti tepung. Serbuk wijen itu dikukus dan dicampur dengan londo, bubuk hitam dari daun pisang kering atau merang yang dibakar dan ditumbuk lalu dilarutkan dengan air.

Adapun bumbunya berupa cabai, bawang merah, daun kemangi, dan kelapa parut. Adonan kental itu lalu dibungkus daun pisang dan dipanggang di atas bara hingga agak kering.

2. Sambal Lotis

Sesuai namanya, sambal khas Jawa Tengah yang kedua ini merupakan syarat wajib dalam menu lotis. Lotis adalah makanan yang terdiri atas buah-buahan mentah yang diiris agak besar yang dimakan dengan sambal manis.

Sambal lotis yang manis pedas itu terbuat dari gula jawa, cabai, garam, jeruk purut, dan sebagainya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, lotis juga disebut sebagai rujak yang berbumbu sambal gula.

3. Sambal Lethok

Sambal lethok atau sambal tumpang juga termasuk sambal khas Jawa Tengah. Bahan utama sambal ini dari tempe segar, tempe bosok, dan santan. Adapun bumbunya meliputi cabai, bawang merah dan putih, kencur, daun salam, lengkuas, gula merah, dan garam.

Cara membuatnya, rebus tempe segar, tempe bosok (semangit) dan bumbu lainnya hingga lunak lalu tiriskan. Tumbuk tempenya, lalu sisihkan. Setelah itu, haluskan bumbu yang telah direbus lalu ditumis hingga berbau harum. Tambahkan daun salam dan lengkuas.

Masukkan tempe yang sudah ditumbuk, bumbu yang telah ditumis ke dalam santan. Tambahkan gula merah dan garam. Biarkan sampai mendidih hingga bumbunya meresap.

Sambal lethok biasa disajikan dengan cara diguyurkan di atas sayur rebusan, sehingga disebut sambel tumpang (menumpang di atas sayuran).

4. Sambal Brambang Asem

Sambal brambang asem merupakan sambal khas Jawa Tengah, khususnya dari Kota Solo. Sambal yang bahan dasarnya dari gula merah itu disajikan sebagai pelengkap brambang asem atau plencing, rebusan sejumlah sayuran seperti daun ubi jalar dan lain-lain.

Bumbu sambal brambang asem terdiri dari asam Jawa, gula merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang merah, dan garam. Lembutkan seluruh bumbu tersebut lalu tambahkan air dan diaduk hingga agak encer.

Tuangkan sambal ini ke brambang asem atau plencing sebagai kudapan di siang hari. Di Solo, brambang asem juga biasa disajikan dengan tambahan tempe gembus yang dibacem.

5. Sambal Tempe

Sesuai namanya, sambal khas Jawa Tengah yang kelima ini bahan utamanya dari tempe goreng atau tempe bakar. Adapun bumbunya meliputi cabai keriting, cabai rawit merah, terasi, bawang putih, kencur, dan garam.

Namun, ada pula yang membuat sambal tempe secara lebih sederhana dari bumbunya. Yaitu, cukup menggunakan cabai rawit, bawang putih, dan garam atau akrab disebut sambal bawang.

Cara membuatnya mudah, tinggal haluskan semua bumbu tersebut dalam kondisi segar. Setelah jadi sambalnya, kemudian masukkan tempe goreng atau tempe bakarnya dan tumbuk secara perlahan.

Disajikan dengan nasi hangat, sambal tempe sudah bisa menjadi lauk yang menggugah selera makan.


(dil/sip)


Hide Ads