Singkong telah lama menjadi bahan pangan yang akrab di tengah masyarakat Jawa Tengah. Selain sebagai makanan pokok alternatif, singkong juga diolah menjadi berbagai jajanan yang menggugah selera. Hingga kini, kita tidak sulit untuk menemukan jajanan tradisional berbahan dasar singkong khas Jawa Tengah di sekitar kita.
Jajanan dari singkong di Jawa Tengah memiliki cita rasa yang beragam, mulai dari manis hingga gurih. Jajanan berbahan dasar singkong ini terus bertahan dari generasi ke generasi, menghadirkan kelezatan sederhana yang kaya akan nilai budaya.
Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui jajanan tradisional berbahan dasar singkong khas Jawa Tengah!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jajanan Tradisional Berbahan Dasar Singkong Khas Jawa Tengah
Berikut ini adalah beberapa makanan khas Jawa Tengah yang terbuat dari singkong, informasi ini dihimpun dari laman resmi Bappeda Temanggung, Disparbud Kebumen, Instagram Pemkab Kebumen, serta buku Makanan Pokok dan Ragam Hidangan Nasi oleh Murdijati Gardjito dkk, Makanan Khas Jawa Tengah oleh Prasita Puspita Sari dkk, dan 365 Hari Keliling Nusantara oleh Dian K.
1. Lentho
Lentho adalah makanan khas dari Temanggung, Jawa Tengah, yang berbahan dasar singkong. Makanan ini memiliki bentuk mirip dengan perkedel atau kroket, tetapi rasanya berbeda. Untuk membuat lentho, singkong ditumbuk halus kemudian dicampur dengan tepung dan kacang-kacangan, seperti kacang kedelai atau kacang hijau. Proses ini menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa yang gurih.
Lentho menjadi salah satu camilan tradisional yang populer di Temanggung, sering disajikan sebagai teman minum teh atau kopi di sore hari. Hidangan ini juga mudah ditemukan di warung-warung tradisional, seperti Warung Jadoel, dengan harga yang terjangkau. Dengan variasi rasa yang beragam, lentho menjadi salah satu makanan khas berbahan singkong yang disukai wisatawan maupun masyarakat setempat.
2. Gethuk Goreng
Awalnya, gethuk ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Sanpirngad, seorang pedagang gethuk. Ia menggoreng gethuk yang tidak laku agar lebih awet, tetapi hasilnya justru diminati banyak orang. Kini, gethuk goreng menjadi makanan khas dengan rasa manis legit dan tekstur renyah di bagian luar.
Camilan ini memiliki rasa khas karena singkongnya dicampur gula jawa sebelum digoreng. Rasanya yang unik membuat gethuk goreng digemari hingga saat ini. Makanan ini banyak dijual di toko oleh-oleh di Sokaraja dan sekitarnya, menjadikannya pilihan populer bagi wisatawan. Kini, gethuk goreng dikenal sebagai jajanan khas Sokaraja, Jawa Tengah.
3. Gethuk Kurung
Gethuk Kurung berasal dari Desa Kurung, Klaten, dan terkenal karena variasinya yang menarik. Makanan ini memiliki bentuk dan rasa yang berbeda dari gethuk lainnya. Ada gethuk berbentuk gulungan dengan isian selai nanas, rasa cokelat, atau potongan kotak dengan motif garis.
Ciri khas gethuk Kurung adalah tampilannya yang cerah dan menarik. Gethuk ini biasanya dinikmati dengan taburan kelapa parut, menambah cita rasa gurih pada setiap gigitan. Kreasi rasa dan bentuknya membuat gethuk Kurung menjadi favorit masyarakat lokal maupun wisatawan.
4. Gethuk Trio
Gethuk Trio merupakan makanan khas Magelang yang terkenal dengan warnanya yang mencolok. Sesuai namanya, gethuk ini terdiri dari tiga warna: putih, merah muda, dan cokelat. Warna-warna tersebut dibuat dari bahan alami tanpa pewarna buatan.
Camilan ini memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang pas. Tidak seperti gethuk lainnya, gethuk Trio biasanya disajikan tanpa kelapa parut karena rasanya sudah cukup enak dinikmati langsung. Trio warna dan kelezatannya membuat gethuk ini menjadi ikon kuliner Magelang.
5. Oyek
Oyek adalah makanan khas Jawa Tengah berbahan dasar singkong yang telah dikeringkan menjadi gaplek. Oyek sendiri merupakan sebutan yang banyak digunakan di wilayah Kebumen, Banyumas, dan sekitarnya.
Proses pembuatannya cukup panjang, dimulai dari mengeringkan singkong, merendamnya selama tiga hari, lalu menjemur kembali hingga kering sebelum ditumbuk menjadi butiran seperti beras. Beras oyek ini kemudian dikukus untuk menjadi nasi oyek. Rasanya khas, terutama ketika disajikan hangat, sering kali dengan taburan kelapa parut yang memberikan aroma gurih.
Kuliner ini dulunya menjadi pengganti nasi saat beras sulit didapat pada era kolonial. Kini, oyek dikenal sebagai makanan khas Kebumen dan sering disajikan dengan berbagai lauk seperti oseng-oseng, urap, atau sambal goreng. Selain itu, nasi goreng oyek menjadi variasi menarik yang diminati. Meskipun disebut 'nasinya orang miskin' pada masa lalu, kini oyek menjadi makanan favorit, terutama karena manfaatnya yang dianggap baik untuk pengidap diabetes.
6. Sawut
Temanggung memiliki berbagai jajanan khas berbahan dasar singkong, salah satunya sawut. Proses pembuatannya cukup sederhana, yaitu singkong diparut, dicampur gula, diberi pewarna alami, lalu dikukus hingga matang. Setelah itu, sawut disajikan dengan taburan parutan kelapa untuk rasa gurih. Teksturnya kenyal dengan rasa manis yang cocok dinikmati sebagai camilan pagi hari bersama teh hangat.
Desa Pateken di Kecamatan Wonoboyo dikenal sebagai penghasil utama sawut di Temanggung. Produksi sawut di desa ini menggunakan resep tradisional yang diwariskan antar generasi.
Meskipun awalnya sawut dipasarkan dengan cara dipikul dan dijual berkeliling, kini makanan ini mudah didapatkan di pasar tradisional maupun melalui platform online. Kemasan sawut menggunakan daun pisang, menjaga kesan tradisional sekaligus menarik perhatian pembeli.
7. Lanthing
Lanthing adalah makanan ringan khas Jawa Tengah yang terbuat dari singkong. Makanan ini berbentuk seperti angka delapan atau lingkaran kecil menyerupai cincin. Awalnya, lanthing hanya memiliki rasa gurih dan asin. Namun, seiring waktu, varian rasa baru seperti asin pedas dan keju mulai bermunculan, menambah daya tarik camilan ini.
Makanan ini banyak ditemukan di wilayah selatan Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Kebumen. Lanthing menjadi salah satu makanan khas daerah tersebut dan dikenal karena kerenyahannya. Camilan ini cocok dinikmati kapan saja sebagai pelengkap suasana santai atau teman minum teh.
8. Entho Cotot
Entho cotot adalah makanan ringan khas Temanggung yang berbahan dasar singkong kukus. Singkong ini diolah menjadi bentuk oval dengan isian gula yang akan lumer saat digigit. Nama 'entho' adalah sebutan lain untuk getuk, sedangkan 'cotot' merujuk pada isian yang keluar tiba-tiba saat dimakan. Makanan ini memiliki rasa manis yang khas dan cukup mengenyangkan, bahkan dengan mengonsumsi 4-5 buah saja.
Makanan ini memiliki dua varian, yaitu yang menggunakan gula pasir dan gula aren sebagai isian. Entho cotot dengan gula pasir berbentuk lonjong, sementara yang menggunakan gula aren berbentuk bulat. Proses pembuatannya memerlukan waktu lebih lama karena singkong harus direbus hingga matang sebelum diisi dan dibentuk.
9. Singkong Keju
Jika detikers sedang berkunjung ke Kota Salatiga, pastikan untuk membawa singkong keju sebagai buah tangan. Makanan ini memiliki rasa gurih dan tekstur lembut. Salah satu produsen terkenal adalah Singkong Keju D9 di Salatiga, yang dikembangkan oleh Hardadi sejak 2009. Produk ini menjadi ikon wisata kuliner Salatiga dan menarik perhatian banyak pengunjung. Singkong Keju D9 kini tersedia dalam berbagai varian dan dapat dinikmati langsung di Cafe & Resto D9 atau dibeli secara online.
Selain singkong keju, Hardadi juga menghadirkan inovasi menu berbahan singkong, seperti mie telo dan nasi goreng singkong. Di Cafe & Resto D9, pengunjung dapat menikmati sajian berbasis singkong dengan aneka lauk, camilan khas, hingga minuman tradisional seperti wedang ronde. Tempat ini juga menyediakan fasilitas nyaman untuk pertemuan, sehingga menjadi destinasi kuliner yang menarik bagi wisatawan maupun warga lokal.
10. Golak
Golak adalah makanan tradisional khas Kebumen yang terbuat dari singkong. Camilan ini memiliki bentuk unik menyerupai angka delapan, dengan tekstur kenyal dan cita rasa gurih. Proses pembuatannya melibatkan pembersihan singkong, penggilingan hingga lembut, perebusan, pemberian bumbu, dan pembentukan adonan menjadi angka delapan.
Sebagai warisan kuliner dari nenek moyang, golak telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kebumen. Namun, makanan ini kini semakin sulit ditemukan dan biasanya hanya tersedia di pasar-pasar tradisional. Meski demikian, golak tetap menjadi camilan yang disukai karena keunikannya dan rasanya yang khas.
Nah, itulah tadi sejumlah jajanan tradisional berbahan dasar singkong yang dapat kita jumpai di wilayah Jawa Tengah. Apakah kamu pernah mencicipinya, detikers?
(par/apl)