Mudik di Kota Semarang tidak lengkap tanpa membeli oleh-oleh kuliner. Oleh-oleh ini cocok untuk dibagikan kepada tetangga atau kolega di perantauan.
Apa saja makanan khas Semarang yang cocok dijadikan oleh-oleh?
1. Lumpia
Setiap menyebut nama makanan isi rebung itu pasti terbayang Kota Semarang. Banyak lokasi yang menjual lumpia di Semarang mulai dari yang pinggir jalan, kemudian yang legendaris, bahkan yang sudah variatif dengan inovasi berbagai isian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu lokasi yang menjual lumpia di pinggir jalanan ada di lokasi pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran. Harganya bervariatif mulai Rp 12.000 hingga Rp 19.500. Di Jalan Mataram penjual lumpia juga bisa ditemui.
Ada beberapa penjual lumpia yang dianggap legendaris antara lain Lumpia gang Lombok yang ada di pecinan Semarang dekat Klenteng Tay Kak Sie.
Kemudian ada juga Lumpia Mbak Lien yang tersohor. Lokasinya ada di Jalan Pemuda. Jika dari arah Kota Lama menuju Tugu Muda, maka Lumpia Mbak Lien ada di kiri jalan.
Biasanya lumpia dijual dua jenis yaitu lumpia basah dan kering. Jika untuk oleh-oleh dan dimakan lain hari, disarankan beli lumpia basah karena biasanya bisa bertahan sepekan jika disimpan di lemari es, atau dua hari di suhu biasa. Ketika akan menyantap, cukup digoreng.
2. Roti Ganjel Rel
Kadang nama-nama kuliner di Kota Semarang memang unik, salah satunya Ganjel Rel yang arti harfiahnya pengganjal rel. Di daerah lain juga ada makanan serupa, contohnya di Jakarta, Ganjel Rel dikenal dengan Roti Gambang sebagai makanan khas Betawi.
Roti ganjel rel berbentuk persegi panjang dengan warna cokelat gelap bertabur wijen. Roti ini punya aroma rempah yang harum. Rempahnya sendiri antara lain cengkeh, kayu manis dan kembang lawang.
Awalnya cukup sulit menemui kue Ganjel Rel, namun kini kebanyakan pusat oleh-oleh sudah mulai menjualnya. Salah satunya di Jalan Pandanaran. Dari daftar harga yang terpampang, satu lonjor Ganjel Rel dihargai Rp 25.300.
3. Bandeng Presto
Ikan Bandeng memiliki banyak duri, namun setelah dipresto maka duri jadi lunak dan ikan jadi mudah disantap. Kuliner ini menjadi salah satu makanan khas yang jadi andalan.
Bandeng Juwana Elrina di Jalan Pandanaran menjadi salah satu yang legendaris dan laris. Di musim mudik ini hampir tiap hari toko di Jalan Pandanaran dibanjiri pembeli.
Untuk harga tergantung berbagai jenisnya. Ambil contoh untuk Bandeng Duri Lunak biasa isi 5-6 ekor per kilogram dihargai Rp 121 ribu. Kemudian isi 4 ekor per kilogram Rp 128 ribu, dan isi 3 ekor per kilogram Rp 138 ribu.
4. Kue Mochi
Kue Mochi atau Moachi sebenarnya ada di beberapa daerah, namun di Kota Semarang juga disuguhkan sebagai makanan khas yang bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh.
Kue manis ini terbuat dari tepung ketan dan berbentuk bulat dengan kacang cincang dan gula di dalamnya. Rasanya yang manis dan tekstur kenyal dengan wijen cukup nikmat sebagai camilan.
Salah satu kue Mochi terkenal di Semarang yakni Moachi Gemini. Kue ini terletak di Jalan Kentangan Barat nomor 101.
5. Wingko Babat
Kuliner ini juga bisa ditemui di pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran. Biasanya di stasiun juga banyak toko yang menjual karena cukup ringkas dibawa untuk buah tangan.
Wingko Babat merupakan kue berbahan dasar kelapa dan tepung beras ketan yang dibakar hingga cokelat kehitaman, lalu dibungkus dengan kertas. Wingko memiliki rasa kelapa, cokelat, nangka hingga durian.
6. Tahu Bakso
Terdengar biasa, namun makanan ini memang banyak dicari di Semarang. Yang cukup terkenal yaitu Tahu Baxo Bu Pudji yang tokonya ada di Ungaran, Kabupaten Semarang, dan ada juga di Pandanaran, Kota Semarang. Makanan ini berupa tahu yang isinya daging cincang dan campuran bahan untuk bakso.
(ahr/rih)