Sederet Kisah Unik Gamelan Kuno Rp 1,2 M yang Dimaling-Dijual Rp 6 Juta

Sederet Kisah Unik Gamelan Kuno Rp 1,2 M yang Dimaling-Dijual Rp 6 Juta

Anggah - detikJateng
Jumat, 03 Feb 2023 19:33 WIB
Perawat Gamelan Wayang Ukur Sukasman Jojok Hadiwahyono, Jumat 3/2/2023.
Perawat Gamelan Wayang Ukur Sukasman Jojok Hadiwahyono, Jumat 3/2/2023. Foto: Anggah/detikJateng.
Yogyakarta -

Polsek Mergangsan, Kota Jogja, meringkus dua orang pencuri gamelan kuno yang bernilai lebih dari Rp 1 miliar. Ternyata selain pernah ditawar mahal terdapat sederet kisah unik di balik gamelan kuno miliki Yayasan Wayang Ukur Sukasman tersebut.

Perawat Gamelan Wayang Ukur Sukasman Jojok Hadiwahyono menceritakan pemilik pertama dari gamelan tersebut adalah Sigit Sukasman. Sukasman merupakan pelopor berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pewayangan. Mulai dari pembuatan wayang sketsa dan sebagainya. Gamelan itu sendiri digunakan sebagai pengiring pagelaran wayang.

"Pembuatan patung-patung, sketsa wayang, gamelan ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang," ujar Jojok ditemui di Yayasan Wayang Ukur Sukasman, Jumat (3/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata Jojok, Sukasman juga pernah mendapatkan piagam penghargaan dari Presiden berupa Bintang Budaya Parama Dharma. Sepeninggal Sukasman aset di yayasan tersebut diwariskan kepada Felix.

"Sebetulnya Sukasman pernah cerita bahwa aset yang ada di Yayasan Wayang Ukur Sukasman ini diserahkan kepada Felix. Beliau itu Felix itu memang yang mengurusi Ki Sukasman, biaya produksi patung-patung yang membiayai Felix," ujar Jojok.

ADVERTISEMENT

Gamelan Punya Nama Sendiri

Jojok mengatakan jika Gamelan Wayang Ukur Sukasman memiliki nama tersendiri. Seperti halnya jenis gong yang diberi nama Kanjeng Nyai Kudup Sari.

"Gamelan itu nama gong nya Kanjeng Nyai Kudup Sari, Secara keseluruhan ya Gamelan Wayang Ukur," kata Jojok.

Jojok menyebut gamelan tersebut dibeli dari seorang yang bernama Hadi Sukirno. Gamelan berbahan perunggu ini disebut memiliki suara yang bagus dan memiliki ciri khas nada tersendiri.

"Dulunya milik Pak Hadi Sukirno juga pembuat wayang juga jual gamelan gitu, antik kelihatannya bagus sekali, suaranya bagus hanya nadanya tinggi. Bisa dipelajari setiap empu itu memiliki ciri khas nada tersendiri, tinggi atau rendah. Dari gamelan ini nadanya agak tinggi sangat harmonis dibikin simfoni juga bagus," kata Jojok.

Setahun Sekali Dijamas

Jojok juga mengungkapkan jika perawatan terhadap gamelan dilakukan secara rutin. Selain membersihkan debu-debu yang menempel, gamelan juga rutin dimandikan. Jamasan galeman ini dilakukan setahun sekali.

"Setiap tahun ya mesti dimandikan sakralnya gitu termasuk nadanya, debunya kalau nempel harus dibersihkan," kata Jojok.

Baca Berbunyi Sendiri di halaman berikutnya....

Berbunyi Sendiri

Ada hal mistis pada gamelan tersebut. Jojok menyebut gamelan itu kadang berbunyi sendiri. Fakta ini ia dapatkan dari beberapa tetangga yang pernah mendengar alunan gamelan.

"Memang amelan ini, kalau saya belum pernah melihat tapi tetangga sini pernah mendengar karena bunyi sendiri gong ini ada yang bernyanyi. Orang-orang laporan ke saya ya saya bilang ini gamelan pusaka," kata Jojok.

Dipenuhi Nama Sigit

Jojok juga menemukan fakta unik setelah kasus kehilangan gamelan tersebut. Gamelan tersebut dipenuhi oleh nama Sigit, mulai dari pemilik, hingga sang Kapolsek yang menangkap kedua pencuri tersebut .

"Inikan miliki Sigit Sukasman pemilik gamelan, Ketua Yayasan Wayang Ukur Sigit kuncoro. Kemudian yang menyelamatkan wayang ini Sigit Arianto Kapolsek," ujar Jojok.



Hide Ads