Kisah Khoiri Pemenang Sayembara Kaus Marimas Berhadiah Rp 30 Juta

Kisah Khoiri Pemenang Sayembara Kaus Marimas Berhadiah Rp 30 Juta

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 14 Apr 2025 07:10 WIB
Bos Marimas Harjanto Halim dan pemenang sayembara cari kaus keluaran 1995 berhadiah Rp 30 juta, Sabtu (12/4/2025).
Bos Marimas Harjanto Halim dan pemenang sayembara cari kaus keluaran 1995 berhadiah Rp 30 juta, Sabtu (12/4/2025). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Solo -

Warga Pekalongan, Ahmad Khoiri (36) memenangkan sayembara kaus Marimas keluaran 1995. Dia kemudian mendapat hadiah Rp 30 juta dari bos perusahaan minuman kemasan Marimas, Harjanto Halim. Berikut kisahnya.

Diketahui, Harjanto Halim, sempat menggelar sayembara mencari kaus yang dia desain dan sebarkan pada 1995 silam. Kaus yang dicari itu berwarna putih dengan list di leher dan lengan berwarna hijau.

Pada bagian depan kaus ada logo berupa setengah lingkaran warna oranye dan tulisan 'Marimas'. Sedangkan di bagian belakangnya ada logo besar dan beberapa tulisan terkait produk Marimas dan juga 'Parade Becak Semarang'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harjanto Halim sejak dua bulan lalu mencari kaus itu yang dia desain dan dibagikan ke tukang becak dan warga pada 1995 silam. Dan, kebetulan pemenang sayembara itu Khoiri yang ternyata anak pengayuh becak.

"Saya DM ke pak Harjanto saya bilang ada tulisan Parade Becak. Ternyata benar, tapi bajunya belum ketemu karena yang pakai terakhir adik saya," kata Khoiri sebelum acara penyerahan hadiah di kantor Marimas, Industri Candi Semarang, Sabtu (12/4/2025).

ADVERTISEMENT

Khoiri sempat mencari-cari kaus yang dimaksud Bos Marimas itu. Dia sempat menunggu adiknya yang tinggal di Jakarta mudik, dan selanjutnya bersama-sama mencari kaus tersebut.

"Nunggu adik pulang dulu dari Jakarta. Terus ketemu di bawah lemari. Ketemu dua hari sebelum Lebaran," ujar dia.

Saat kaus itu sudah ketemu, Khoiri tidak langsung menghubungi Harjanto Halim. Sebab, dia ragu kaus lusuh itu bakal dibeli dengan harga tinggi. Meski sudah dicuci, kaus itu masih tampak lusuh karena termakan usia.

"Ya pertama ragu karena harganya benar Rp 30 juta tidak. Terus kan wujudnya seperti itu, kan nggak enak ya, kayak nggak pantas aja," kata Khoiri yang bekerja sebagai karyawan koperasi di Pekalongan itu.

Sehari menjelang Idulfitri, Harjanto Halim menghubungi Khoiri karena sudah tenggat waktu sayembara. Khoiri lalu memotret kaus itu dan disambut baik oleh Harjanto.

"Dikontak Pak Harjanto itu sehari sebelum Lebaran. Ya sudah," ujarnya.

Ayah Khoiri, Damiri (70) mengaku mendapat kaus tersebut pada 1995. Saat itu dia diberi oleh seseorang yang berkeliling menggunakan mobil.

"Waktu itu di Jalan Thamrin, ada orang naik mobil bagi-bagi kaos. Saya bawa pulang ke Pekalongan, enam bulan kemudian saya kasihkan anak saya," ujar Damiri di lokasi yang sama, kemarin.

Pernyataan Bos Marimas

Harjanto Halim mengaku bahagia setelah kaus pertama Marimas bisa ditemukan dan menjadi saksi bertahannya Marimas selama 30 tahun. Dia mengadakan sayembara karena tidak punya kaus tersebut.

"Yang menemukan pas, bapaknya tukang becak ya. Semoga hadiahnya bermanfaat," kata dia.

Harjanto menyebut kaus itu akan dipajang di pigura aklirik. Dia tak mempermasalahkan kaus itu sudah lusuh.

"Nggak papa kayak gini, autentik. Akan saya pajang pakai pigura aklirik, jadi bisa kelihatan depan belakang. Pertama saya pasang dulu di kantor untuk disawang-sawang (dilihat). Kalau sudah nanti carikan tempat," ujar Harjanto.

Di samping mengadakan sayembara kaus 1995, Harjanto juga mengundang karyawan yang bekerja tahun 1995 ke acara Halal Bihalal di kantor Marimas kemarin. Acara itu sekaligus juga temu kangen dalam rangka 30 tahun Marimas.




(dil/afn)


Hide Ads