Seorang warga Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten berinisial A (38) pulang ke rumah setelah 25 tahun kabur gegara takut disunat. Selama 25 tahun, A ternyata hidup di Pasar Kepek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seperti apa ceritanya?
Salah satu pedagang Pasar Kepek bernama Partilah (52) mengaku sudah mengenal A sejak pertama kali berjualan yakni tahun 2014. Namun, Partilah mengaku tidak tahu pasti awal mula A bisa tinggal di Pasar tersebut selama 25 tahun.
"Saya 2014 baru di sini, kalau dari info ibu-ibu yang berdagang di sini Agus sudah di sini sekitar 25 tahun. Jadi mungkin sudah sejak 1998," kata Partilah kepada detikJateng di Pasar Kepek, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Kamis (26/1/2023).
"Pedagang yang jelas tidak tahu awal mula bocah e (A) dari mana, tahu-tahu sudah ada di pasar," lanjut Partilah.
Wanita berhijab biru dongker ini melanjutkan, A adalah sosok yang bersahabat dengan sebagian besar pedagang Pasar tersebut. Sebab, A kerap membantu pedagang jika dibutuhkan.
"Sering bantu pedagang sini, seperti diminta tolong mengantar belanjaan mau. Tapi ya tergantung moodnya (suasana hati). Kadang semangat kadang hanya duduk saja di pasar seharian," ujarnya.
Partilah pun merasa kehilangan saat A dijemput pihak keluarga kemarin, Rabu (25/1) siang. Meski begitu, di sisi lain Partilah turut bahagia A bisa kembali berkumpul dengan keluarga yang mencarinya selama 25 tahun.
"Ya kemarin itu sedih, haru biru Mas saat A pulang. Kami menganggap A juga sebagaimana anggota keluarga. Tidak melihat seperti apa A, dia itu tidak nakal juga dan suka membantu di sini," ujarnya.
Pedagang lainnya, Asih (47) mengaku sempat mengetahui masa kecil A di Pasar Kepek. Sebab, Asih sudah berjualan di Pasar tersebut sejak tahun 90-an. Asih juga sempat mendengar penyebab A sampai ke Pasar Kepek.
"Saya pernah tanya-tanya dan ceritanya dulu itu dia mau disunat terus lari sama temannya namanya Abadi ke Stasiun Balapan, kalau dulu kan tidak ketat mau naik kereta dan ini nggandul," ucap Asih kepada detikJateng hari ini.
"Nah, satu (A) lari ke Jogja, satunya pulang, terus dicari-cari si A itu sama keluarganya tidak ketemu dan sampai Pasar Kepek ini. Terus di sini sejak umur 7 tahun, kata Pak Dukuh itu dulu A pakai seragam Pramuka saat datang ke sini," imbuh Asih.
Selama tinggal di Pasar Kepek, Asih menyebut A sering mendapatkan makanan dari pedagang maupun pembeli. Selain itu, A juga kerap membantu pedagang pasar.
"Selama itu (25 tahun) ya tinggal di Pasar Kepek, makan di pasar dan tidur di los yang dia suka. Makannya sehari-hari ya dari orang pasar, baik dari pedagang dan orang yang belanja. Karena orangnya tidak neko-neko, tidak nakal, jadi masih seperti anak kecil itu (perilakunya)," ucapnya.
Selengkapnya di halaman berikut.
(ams/sip)