Keributan antarkelompok pernah terjadi di kawasan Babarsari, Kapanewon Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Akibatnya, sejumlah ruko dan motor rusak.
Sejumlah anggota dari dua kelompok yang berseteru juga mengalami luka dan harus mendapatkan perawatan. Namun, keributan tersebut bisa diselesaikan dan tokoh dari dua kelompok dipertemukan. Berikut kilas balik keributan yang terjadi pada Juni lalu.
Perusakan Ruko dan Motor
Kerusuhan di Babarsari ini berawal ada sekelompok yang datang ke Babarsari dan melakukan perusakan ruko pada Senin, 4 Juli 2022 lalu. Jumlah orang yang datang waktu itu diperkirakan mencapai seratusan orang. Hal ini diungkapkan salah satu tokoh masyarakat setempat, Prasetyo Utomo (70).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prasetyo mengatakan sebelum datang ke Babarsari, massa awalnya ke Polda DIY terlebih dahulu.
"Wah tadi itu orang-orang 100 lebih. Saya pagi dapat info kalau blokir jalan. Kejadian di sini jam 10 lebih. Wong saya juga pas keluar. Setelah dari Polda ke sini langsung merusak," kata Prasetyo saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (4/7).
Baca juga: Rusuh di Babarsari Gotham City |
Suasana waktu itu begitu mencekam, karena kelompok tersebut melakukan perusakan ruko dan motor yang ada. Meski begitu, tidak ada korban dari warga.
"Ya merusak biasa. Ruko lima lebih. Korban dari warga tidak ada. Motor enam dibakar," bebernya.
Saat itu, Kapolres Sleman AKBP Ach Imam Rifai menjelaskan peristiwa yang terjadi di daerah Babarsari disebabkan penyampaian pendapat terkait kasus penganiayaan.
"Hari ini kita melakukan pengamanan kegiatan. Jadi memang ada penyampaian pendapat dari teman-teman yang merupakan tindak lanjut dari peristiwa yang kemarin karena ada keributan di lokasi (karaoke) kemudian terjadi penganiayaan dan salah satu korban ini adalah teman-teman. Dan minta untuk penjelasan terkait dengan penanganan perkaranya," ucap Imam.
Duduk Perkara Kerusuhan
Polisi mengungkap duduk perkara penyebab terjadinya kerusuhan waktu itu. Kejadian ini ternyata masih ada keterkaitan dengan kejadian yang terjadi beberapa hari sebelumnya di salah satu tempat karaoke yang ada di Babarsari.
"Saya akan menjelaskan peristiwa yang berefek pada hari ini. Kejadian ini bermula hari Sabtu dini hari tanggal 2 Juli TKP di salah satu tempat hiburan di Babarsari. Itu dari kelompok dari oknum dari (menyebut asal daerah) itu ada di situ kemudian setelah selesai ditanya oleh kasirnya. Apakah sudah bayar atau belum yang kemudian intinya di situ ribut," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto di Mapolda DIY, Senin (4/7).
Kemudian pihak manajemen karaoke menghubungi penanggungjawab keamanan pria berinisal K. Namun, keributan yang berujung perusakan sejumlah fasilitas tempat karaoke tidak terhindarkan.
"Kemudian dari pihak manajemen tempat hiburan menghubungi dari yang bertanggungjawab akan keamanan di tempat hiburan tersebut dari saudara K. Yang dari kelompok tadi (pria) inisial L, kemudian yang kelompok K ini yang bertanggung jawab atau sekuriti di situ menyampaikan supaya tidak ada keributan tapi kemudian di situ terjadi keributan dan ada perusakan di tempat hiburan tersebut," tuturnya.
Kapolda Bertemu dengan Warga Maluku, NTT dan Papua
Guna meredam kerusuhan dan mencegahnya semakin meluas, pihak Polda DIY pun berinisiatif untuk mempertemukan warga yang terlibat kerusuhan. Antara lain warga Maluku, Papua dan juga warga NTT.
Pertemuan itu dihadiri Kapolda DIY Irjen Asep Suhendar beserta pejabat utama Polda DIY di ruang kerjanya. Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto menyampaikan dalam pertemuan tersebut Asep meminta masing-masing pihak agar cooling down dan mempercayakan penangan kasus kepada pihak Polda DIY.
"Alhamdulillah hari ini, hari Rabu Bapak Kapolda sudah bertemu dengan saudara-saudara kita dari perwakilan Papua, perwakilan Ambon, dan perwakilan NTT," kata Yuli, Rabu (6/7).
Tokoh Masyarakat yang saat itu hadir antara lain John S Keban, Daniel Damaledo, Hillarius Ngaji Merro dari NTT, kemudian Jacky Latupeirissa dan Kristovel dari Maluku, serta Pdt Beny Dimara dan Renaldy dari Papua.
"Pertemuan kali ini memang membahas tentang peristiwa kemarin di Babarsari, kemudian di Jambusari juga dan kita sepakat semuanya untuk menahan diri dan mempercayakan penanganan penegakan hukum kepada Polda DIY. Dan juga saya kira siapapun pihak yang bisa membantu untuk proses penegakan hukum ini juga akan kami terima supaya semuanya juga bisa segera tuntas," ujarnya.
"Mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas Jogja," tegas Yuliyanto.