Bupati Sleman Investigasi Laporan Puskesmas Berbah Tolak Pasien, Ini Hasilnya

Bupati Sleman Investigasi Laporan Puskesmas Berbah Tolak Pasien, Ini Hasilnya

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Senin, 14 Nov 2022 18:20 WIB
Puskesmas Berbah, Sleman.
Puskesmas Berbah, Sleman. (Foto: dok. pkmberbah.slemankab.go.id)
Sleman -

Puskesmas Berbah, Sleman, disebut-sebut menolak pasien kecelakaan yang dibawa ke Puskesmas itu. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan telah menindaklanjuti aduan tersebut dengan melakukan investigasi. Apa hasilnya?

"Pagi ini langsung saya minta investigasi, dan memang ada beberapa kesimpulan. Yang pertama karena keterbatasan layanan seperti dokter yang berjaga di shift sore hingga malam itu sudah selesai masa tugas. Sementara hanya ada satu perawat dan satu bidan yang melayani hampir empat orang yang dirawat di sana," kata Kustini kepada wartawan, Senin (14/11/2022).

Kustini menyampaikan ada beberapa yang dirawat pada waktu kejadian di antaranya pasien dyspepsia, pasien anak dengan demam, pasien suspek stroke dan pasien dengan insisi paku. Sedangkan dokter yang seharusnya bertugas shift sore hingga malam sudah selesai masa tugas sehingga pelayanan profesi dokter hanya dilayani via telepon On Call.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait penggunaan ambulans puskesmas, disampaikan bahwa penggunaan kendaraan ambulans kendaraan instansi tersebut harus memenuhi prosedur. Yaitu melakukan telepon terlebih dahulu dengan rumah sakit yang dituju. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan persetujuan rujukan dari rumah sakit tersebut.

Sehingga petugas jaga saat itu dengan melihat kondisi pasien yang gawat tetapi tidak darurat, memutuskan untuk menyarankan membawa pasien dengan menggunakan mobil relawan untuk mendapatkan akses ke rumah sakit lebih cepat. Dibandingkan dengan harus menunggu persetujuan via telepon dengan rumah sakit tujuan.

ADVERTISEMENT

"Ditambah juga pada saat itu kondisi pasien masih berada di dalam mobil. Sehingga jika ada pemindahan posisi dikhawatirkan akan menimbulkan risiko pada lengan yang cedera. Oleh karena itu petugas menyarankan untuk langsung membawa pasien ke UGD rumah sakit terdekat," terang Kustini.

"Sebenarnya ada miss komunikasinya di sini terkait penggunaan ambulans. Tapi ini tentu akan jadi evaluasi ke depan. Karena bagaimana pun itu kondisi darurat, sehingga harusnya mendapatkan pelayanan yang tidak perlu prosedural," sambung Kustini.

Berkaca dari kejadian ini, Kustini telah meminta kepala Puskesmas Berbah untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan kondisi kegawatdaruratan. Utamanya dengan pengkajian ulang SOP tentang kegawatdaruratan dan menganalisa sistem perujukan.

"Sudah kami minta untuk segera diperbaiki. Tidak hanya di Puskesmas Berbah ya, tapi seluruh kepala Puskesmas kita minta untuk belajar dari kejadian ini. Saya juga meminta maaf dan (dari kejadian ini) semoga pelayanan ke depan di seluruh puskesmas lebih baik lagi ke depannya," tutup Kustini.

Puskesmas Berbah disebut tolak pasien, simak di halaman selanjutnya...

Sebelumnya diberitakan, Puskesmas Berbah, Sleman, disebut-sebut menolak pasien kecelakaan yang dibawa ke Puskesmas itu. Ombudsman RI Perwakilan DIY lantas turun tangan melakukan penelusuran terkait informasi tersebut.

Salah satu relawan penolong korban kecelakaan, Jeni, mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pada Minggu (13/11) malam.

"Saya kan pulang kerja pas hari Minggu jam 7 malam di Km 9 Wonosari kita lihat kecelakaan, sebagai manusia kita berhenti lihat kecelakaan dan korban itu sudah dipinggirkan oleh masyarakat sekitar," ucap Jeni saat diwawancarai, Senin (14/11/2022).

Korban mengalami luka terbuka di bagian dahi dan langsung dilarikan ke pelayanan kesehatan terdekat yakni Puskesmas Berbah.

"Di pinggir jalan sudah sadar dan ada luka terbuka warga sudah membopong. Kemudian dicoba dibawa ke Puskesmas terdekat saya mendampingi sopir itu saat sampai di IGD meminta izin dilakukan pertolongan pertama," jelas Jeni.

Ketika sampai di Puskesmas Berbah, pihak Puskesmas beralasan tidak ada dokter sehingga tidak bisa melakukan pertolongan. Petugas kesehatan juga menolak untuk melakukan pemeriksaan.

Relawan kemudian mencoba meminjam ambulans di Puskesmas itu untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun permintaan itu juga ditolak dengan alasan tidak ada dokter.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY Budhi Masthuri mengakui pihaknya telah melakukan konfirmasi terkait hal tersebut.

"Ya intinya terkonfirmasi bahwa malam tadi sekitar jam 7 ada beberapa orang warga membawa korban kecelakaan di Puskesmas Berbah. Situasi IGD saat itu agak crowded sehingga petugas Puskesmas menyarankan rujukan ke rumah sakit," kata Budhi saat dihubungi hari ini.

Menurutnya, ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh petugas di Puskesmas Berbah.

"Petugas Puskesmas langsung menyarankan rujukan mandiri. Seharusnya ada tindakan medis dulu dari Puskesmas untuk menentukan seberapa gawat kondisi pasien itu, nah itu tidak dilakukan," jelas Budhi.

Halaman 2 dari 2
(aku/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads