Aktris Prilly Latuconsina kembali mengajar di Fisipol UGM. Ia menyampaikan sejumlah materi, salah satunya soal cancel culture.
Cancel culture merupakan budaya penolakan atau boikot massal karena seseorang dianggap bermasalah, di mana seseorang dikeluarkan dari lingkaran sosial atau profesional, baik secara daring di media sosial, di dunia nyata, atau keduanya.
"Cancel culture tidak sesimpel meng-unfollow atau ngeblok (media sosial). Di Indonesia tidak terlalu parah, tapi kalau Korea udah di-cancel sampai orangnya mengalami gangguan secara mental," kata Prilly saat mengajar, Kamis (10/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya cancel culture ini membuat orang ditolak di mana-mana baik itu di offline atau online. Menurut Prilly, cancel culture ini menyebabkan gangguan kesehatan mental yang cukup berat untuk korban.
Ia kemudian membeberkan tips mencegah dampak buruk cancel culture pada kesehatan mental. Yakni, berpikir dua kali sebelum memposting, hindari posting saat emosi, mengkritik sewajarnya dan tidak berlebihan.
"Bisa detox sosial media, curhat kepada orang terdekat dan dipercaya," jelasnya.
Kasus cancel culture ini juga pernah dialami oleh aktor Johnny Depp yang pernah tersandung kasus KDRT. Depp kemudian di-cancel baik di dunia kerja maupun di sosial media. Namun, pada akhirnya tuduhan yang dialamatkan ke Depp tidak terbukti.
Nama baik Depp pun akhirnya bisa kembali walaupun sudah pernah mengalami cancel culture. Hal itu menurut Prilly menjadi salah satu contoh nyata bagaimana perjuangan keluar dari cancel culture.
"Bisa (keluar dari cancel culture) kalau kasusnya seperti Depp dia bisa mengembalikan nama baiknya karena fakta yang dia ungkapkan valid," katanya.
Untuk diketahui, ini merupakan kuliah terakhir mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UGM Semester 5 dengan Prilly. Sejauh ini Prilly sudah mengajar sebanyak dua kali sebagai dosen praktisi di UGM. Sebelumnya, dia telah masuk kelas dan mengajar mata kuliah Kajian Selebritas untuk mahasiswa semester V Ilmu Komunikasi UGM pada Kamis (29/9) lalu.
Prilly menjadi dosen praktisi setelah mendaftar di program Kemendikbudristek yakni Praktisi Mengajar. Prilly dijadwalkan mengajar di UGM hanya dua kali pertemuan. Artinya, kelas hari ini merupakan kelas terakhir Prilly di UGM.