Disangka Razia, Ternyata Satlantas Bangkalan Bagi Kunci Ganda ke Mahasiswa

Disangka Razia, Ternyata Satlantas Bangkalan Bagi Kunci Ganda ke Mahasiswa

Kamaluddin - detikJatim
Minggu, 25 Mei 2025 10:55 WIB
Satlantas Polres Bangkalan membagikan kunci ganda kepada mahasiswa.
Satlantas Polres Bangkalan membagikan kunci ganda kepada mahasiswa. Foto: Istimewa
Bangkalan - Wajah tegang sejumlah mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Bangkalan mendadak berubah semringah. Awalnya mereka mengira polisi yang berjajar di pinggir jalan akan menggelar razia, ternyata petugas Satlantas Polres Bangkalan sedang membagikan kunci ganda secara gratis.

Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Diyon Fitrianto mengatakan, pembagian kunci ganda dilakukan secara gratis kepada pengguna jalan di sekitar area Kampus UTM. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya edukasi pentingnya keamanan ganda untuk kendaraan bermotor.

"Sebanyak 150 kunci ganda kami bagikan kepada masyarakat, mahasiswa, dan tim keamanan UTM agar lebih berhati-hati dalam memarkirkan atau meletakkan sepeda motornya," kata Dion, Minggu ( 25/5/2025).

Dion berharap masyarakat tidak menyepelekan langkah kecil yang bisa menyelamatkan barang berharga mereka. Kegiatan ini juga diharapkan mampu membangun kesadaran untuk mencegah aksi pencurian kendaraan bermotor.

"Semoga melalui langkah kecil ini bisa mengubah kebiasaan masyarakat yang mungkin awalnya menyepelekan atau mungkin malu menggembok roda duanya. Lebih baik mencegah daripada mengalami kehilangan roda duanya," ungkap kasat.

Di sela pembagian kunci, Satlantas Polres Bangkalan juga memberikan edukasi kepada para pengendara. Masyarakat juga diminta segera melapor jika menemukan gelagat mencurigakan yang mengarah pada aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari upaya Polres Bangkalan dalam mengantisipasi tindak kejahatan. Selain membagikan kunci ganda, patroli rutin juga terus ditingkatkan, terutama untuk mencegah kejahatan 3C (curat, curas, curanmor), khususnya begal motor.

"Semua harus memiliki sense of belonging, maksudnya di mana memiliki jiwa sayang terhadap barang berharga miliknya, sehingga berusaha untuk bagaimana barang miliknya tersebut tidak rusak atau hilang," kata Hendro.

"Agar aksi curanmor semakin sempit ruang geraknya, maka dibutuhkan kerja sama dari adik-adik mahasiswa maupun masyarakat, yakni harus peduli dengan keamanan diri sendiri dan peduli terhadap keamanan di sekitarnya," tegasnya.

Hendro juga menyarankan masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan berkerja sama demi kebaikan. Sekaligus, menambah sistem keamanan kendaraan, misalnya dengan memasang alat GPS.

"Apabila memiliki keuangan lebih, mungkin bisa dipasang alat GPS pada kendaraannya. Tetap waspada, tetap berhati-hati, dan jangan lupa berdoa sebelum beraktivitas, karena semoga apa yang dikerjakan selalu mendapat perlindungan dari Allah," tandasnya.


(hil/irb)


Hide Ads