Direktur RSJ Grhasia Yogyakarta Ahmad Akhadi saat dimintai konfirmasi membenarkan hal itu. Menurutnya banjir itu berasal dari luapan saluran irigasi yang membelah rumah sakit.
"Iya betul. Di RS Grhasia dibelah oleh saluran irigasi yang membentang dari utara ke selatan. Nah volume air melebihi kapasitas tampung, meluap ke kanan kirinya," kata Ahmad saat dihubungi wartawan, Senin (7/11/2022).
Menurut Ahmad, air mulai menggenang sekitar pukul 16.00 WIb tadi. Dia menyebut ada dua gedung yang terdampak. Gedung tersebut berlokasi tepat di kanan-kiri saluran irigasi.
"Ya kira-kira jam 4-an, hujan mulai jam 3. Kemudian makin deras, jam 4 saya dilapori kalau instalasi radiologi itu banjir artinya air masuk ke teras instalasi radiologi kemudian sedikit di instalasi elektromedik," jelasnya.
"Ketinggiannya di bawah mata kaki yang masuk ke teras instalasi radiologi dan elektromedik," imbuhnya.
Namun genangan air itu tak sampai merusak peralatan rumah sakit. Selain itu, genangan juga tidak sampai masuk ke ruang perawatan sehingga pasien dalam kondisi aman.
"Sebelumnya sudah kita amankan, panel operate radiologi sudah kita amankan cuma memang waktu pengembaliannya dilakukan uji fungsi," bebernya.
Ia melanjutkan, genangan air sudah mulai surut setelah hujan reda.
"Ada satu jam karena hujannya juga lama, setengah 5 belum reda. Jam 5 sudah surut," ucapnya.
Ke depan, untuk mencegah luapan terulang, ia telah menginstruksikan untuk sementara memasang tanggul dari karung pasir. Agar saat hujan air tidak meluap ke gedung.
"Saya instruksikan dan mengupayakan tanggul dengan karung pasir di sebelah timur kali untuk melindungi gedung," pungkasnya.
(sip/aku)