Hujan lebat di Kota Jogja pada Minggu (6/11) membuat Sungai atau Kali Belik meluap. Luapan air sempat menggenangi rumah warga di sekitar kali di Kemantren Gondokusuman.
Warga terdampak di Iromejan, RT 31 RW 8 Kalurahan Klitren, Gondokusuman, mengaku kejadian banjir akibat luapan Kali Belik kerap terjadi. Begini cerita warga.
Salah satu warga, Yayuk Hertemtriningsih (48), mengatakan kejadian yang sempat heboh di media sosial itu berawal dari hujan sekitar pukul 14.30 WIB, Minggu (6/11) kemarin. Selanjutnya, sekitar jam 15.00 WIB, air Kali Belik meluap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar jam 3 sampai jam setengah 4 sore itu (aliran sungai Belik) mulai meluap," kata Yayuk saat ditemui, Senin (7/11/2022).
Menurutnya, air Kali Belik kerap meluap ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. Namun luapan tidak berlangsung lama.
"Saya pindah ke sini (Iromejan) tahun 2005 dan sudah sering terjadi seperti kemarin (air sungai meluap)," ucapnya.
"Karena kalau dari utara hujan deras kan debit air tinggi dan pasti air di sungai Belik di depan ini naik (debit airnya). Tapi biasanya satu jam sudah surut, jadi cepat datang dan cepat pergi itu (genangan air)," lanjut Yayuk.
Yayuk yang merupakan istri Ketua RT 31 Iromejan ini melanjutkan, sebagai upaya antisipasi warga sudah membuat pembatas dari kayu. Nantinya, pembatasan berbentuk persegi panjang itu ditaruh di depan pintu warga.
"Kalau hujan deras itu kita pasti sudah siap-siap gejliknya ditaruh depan pintu. Biar apa? Biar airnya tidak masuk ke dalam rumah warga," ujarnya.
![]() |
Yayuk menyebut masih ada kejadian banjir yang melebihi peristiwa pada Minggu sore kemarin.
"Tanggal 2 Oktober lebih tinggi, selutut itu, dan saat itu ada ojol dari barat mau ke bawah, sudah dibilangin ada banjir. Ya mungkin ojol itu tidak tahu medan lalu turun, ya sudah dia sempat terseret minta tolong, warga ada yang dengar dan akhirnya diselamatkan," ujarnya.
"Jadi kalau dikatakan ya kemarin itu sebetulnya biasa saja, karena masih besar tanggal 2 Oktober. Hanya saja tidak ada yang mengambil video terus diviralkan seperti kemarin itu," imbuh Yayuk.
Diberitakan sebelumnya, beredar video air menggenangi permukiman di Kemantren Gondokusuman, Kota Jogja, Minggu (6/11) sore. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja menyebut banjir akibat meluapnya air sungai itu lekas surut dalam waktu sekitar satu jam.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
"Itu hanya banjir luapan sementara, sekarang sudah landai," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja Nur Hidayat, Minggu (6/11).
Menurutnya, banjir itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, saat hujan lebat mengguyur Kota Jogja. Di Kemantren Gondokusuman, hujan lebat itu memicu terjadinya luapan air sungai.
"Kalau sisi utara hujan deras, biasa sungai atau Belik pasti meluap, dan kejadian itu (banjir akibat luapan sungai) sudah berulang-ulang," ucap Nur.
Nur pun mengimbau masyarakat agar tidak heboh menanggapi video banjir tersebut yang beredar di media sosial.
"Paling lama itu 1 jam, terus surut lagi. Tadi meluap sekitar pukul 14.45 WIB, surutnya pukul 15.50 WIB," pungkasnya.