Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027, Prof dr Ova Emilia tercatat sebagai perempuan kedua yang pernah memimpin UGM. Sebelum Ova, ada Dwikorita Karnawati yang menjabat Rektor UGM masa bakti 2014-2017.
Berikut sosok dua perempuan yang pernah menjabat sebagai Rektor UGM itu:
Ova Emilia
Dikutip dari laman resmi UGM, Ova lahir di Jogja pada tanggal 19 Februari 1964. Ova kuliah di S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UGM pada 1982-1987.
Setelahnya, Ova melanjutkan studi S2 Medical Education di University of Dundee Skotlandia. Sedangkan program S3 Ova di University of New South Wales Australia. Kemudian ia melanjutkan pendidikan untuk program Dokter Spesialis serta Dokter Subspesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran UGM.
Ova juga pernah menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FK-KMK UGM periode 2012-2016. Terakhir sebelum menjadi Rektor, Ola menjabat sebagai Dekan FK-KMK UGM pada 2016-2022
Selain menjabat Rektor UGM, Ova juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak 2018. Ova juga pernah menyusun kurikulum pelayanan KB untuk para dokter pada 2012-2020. Karyanya ini menjadi model pelatihan yang diangkat secara nasional dan digunakan di Fakultas Kedokteran di Indonesia.
Dwikorita Karnawati
![]() |
Dwikorita Karnawati merupakan Rektor perempuan pertama di UGM. Dia menjabat Rektor UGM periode 2014-2017.
Dikutip dari laman resmi BMKG, Dwikorita lahir di Jogja pada 06 Juni 1964. Dia menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1988.
Dwikorita melanjutkan pendidikannya di Leeds University, Inggris dan mendapatkan gelar Master of Engineering Geology pada tahun 1992. Setelah itu beliau mendapatkan gelar Ph.D of Earth Sciences dari Leeds University, Inggris pada tahun 1996.
Dwikorita melanjutkan penelitian tentang Prediksi Bencana Hidrometeorologis dalam Program Post Doctoral di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang tahun 1997. Kemudian, menerima Penghargaan Profesor Leverhulme untuk lebih mengembangkan penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Masyarakat, di The Institute for Advanced Studies, Bristol University, Inggris pada tahun 2003.
Pada bulan Oktober 2011, penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Partisipasi Masyarakat dipilih sebagai salah satu penelitian terbaik kategori Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor oleh International Consortium on Landslides (ICL), yang mengarah pada penunjukan UGM sebagai Pusat Keunggulan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor.
Selain itu, dia dianugerahi Program Penelitian Senior Fulbright untuk mengembangkan Integrasi Sensor Teknis dengan sensor Manusia untuk Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor, yang dilakukan di The Visualization Center-Homeland Security Post Graduate Program, di San Diego State University, California, AS pada 2011-2012.
Usai menuntaskan jabatan Rektor UGM, Dwikorita saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
(aku/ams)