Profil Dwikorita Karnawati, Eks Rektor UGM yang Masuk Google Trend Hari Ini

Dwikorita Karnawati saat ini tengah menyita perhatian publik Indonesia hingga berhasil membuat namanya masuk dalam daftar Google Trend. Hal inilah yang membuat profil Dwikorita Karnawati mungkin menjadi hal menarik untuk diketahui oleh masyarakat.

Sebelumnya terdapat sebuah imbauan yang diberikan oleh Dwikorita Karnawati yang berkaitan dengan cuaca ekstrem di Indonesia. Dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan imbauan kepada masyarakat tentang potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi selama periode Natal 2024 sekaligus Tahun Baru 2025 atau yang biasa disebut sebagai Nataru.

Kondisi cuaca ekstrem yang terjadi selama Nataru membuat Dwikorita Karnawati meminta masyarakat agar waspada. Hal tersebut dikarenakan cuaca ekstrem yang diprediksi bakal terjadi di Nataru 2024/2025 ini tidak hanya berlangsung di daratan saja, melainkan juga lautan. Adapun potensi bencana yang bisa terjadi, misalnya banjir, tanah longsor, hingga gelombang tinggi di laut.

Imbauan yang diberikan oleh Dwikorita Karnawati ini sontak menjadi perhatian bagi masyarakat. Bahkan mungkin tidak sedikit masyarakat yang menyimpan rasa penasaran dengan sosok tersebut.

Lantas seperti apa sosok Dwikorita Karnawati yang namanya masuk dalam Google Trend pada hari ini? Mari berkenalan secara lebih dekat dengan membaca sekilas profilnya melalui artikel berikut.

Profil Dwikorita Karnawati

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya Dwikorita Karnawati tengah menjabat sebagai Kepala BMKG. Apabila merujuk dalam laman resmi BMKG, disampaikan bahwa nama Kepala BMKG lengkap dengan gelarnya adalah Prof Ir Dwikorita Karnawati, MSc, PhD. Sosok dengan nama panggilan Rita ini merupakan wanita kelahiran Jogja pada tanggal 6 Juni 1964 silam.

Dwikorita Karnawati diketahui telah menjabat sebagai Kepala BMKG sejak bulan November 2017 lalu dan masih aktif sampai saat ini. Sebagai Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati berperan besar terhadap inovasi yang berkaitan dengan teknologi mitigasi bencana alam di Indonesia. Misalnya saja Teknologi Sistem Peringatan Dini dan Sistem Prakiraan Berbasis Dampak untuk Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Teknologi tersebut diketahui telah melibatkan Big Data, Internet of Things (IOT) hingga Artificial Intelligence (AI) yang telah terhubung dengan aplikasi hingga beragam media sosial.

Kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh Dwikorita Karnawati tak terlepas dari pendidikan yang telah ditekuninya hingga mampu meraih gelar yang begitu tinggi. Masih merujuk dari sumber yang sama, berikut riwayat pendidikan Dwikorita Karnawati:

• Sarjana Teknologi Geologi di Universitas Gadjah Mada (tahun 1988)
• Master of Engineering Geology di Leeds University, Inggris (tahun 1992)
• PhD of Earth Sciences di Leeds University, Inggris (tahun 1996)

Menariknya, mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa Dwikorita Karnawati merupakan sahabat dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Seperti diungkap dalam laman resmi SMA 1 Yogyakarta, disampaikan bahwa Dwikorita Karnawati dan Susi Pudjiastuti merupakan alumni dari SMA 1 Yogyakarta. Tak hanya itu saja, Dwikorita Karnawati dan Susi Pudjiastuti merupakan teman satu kelas yang duduk sebangku.

Kemudian dijelaskan juga bahwa suami dari Dwikorita Karnawati adalah Prof. Ir. Sigit Priyanto, M.Sc., Ph.D. Sosok tersebut merupakan Guru Besar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan di UGM.

Perjalanan Karier Dwikorita Karnawati

Mengutip dari laman resmi World Meteorological Organization (WMO), Dwikorita Karnawati tercatat sebagai rektor perempuan pertama di UGM. Tercatat dirinya menjabat sebagai Rektor UGM periode 2014-2017 lalu. Selain meraih gelar sebagai Guru Besar Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana, Dwikorita Karnawati juga diakui secara internasional sebagai pakar yang mampu berkontribusi dalam mengurangi risiko dan peringatan diri yang berkaitan dengan bencana alam di Indonesia.

Dikatakan bahwa Dwikorita Karnawati mengawali ketertarikan dengan meteorologi sejak masa kuliah. Pada saat itu, sekitar 90% korban bencana alam di Indonesia diakibatkan oleh kondisi hidro-meteorologi. Inilah yang membuat Dwikorita Karnawati menganggap bekerja di bidang meteorologi dapat turut berkontribusi terhadap strategi agar dapat mempercepat upaya nasional dalam membentuk masyarakat yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana.

Masih merujuk dari sumber yang sama, dikatakan Dwikorita Karnawati adalah sosok pakar dan pengamat yang berhasil membuat sebuah penelitian terkait dengan kerentanan tanah akibat bahaya gempa bumi. Melalui penelitian tersebut, Dwikorita Karnawati membuat zona atau peta di daerah Bantul, DIY yang sempat mengalami situasi rawan gempa bumi setelah terjadinya gempa di tanggal 27 Mei 2006 silam.

Setelah melakukan berbagai penelitian sejak tahun 1997, pada 2015 lalu Dwikorita Karnawati berhasil ditunjuk sebagai Wakil Presiden International Consortium on Landslides (ICL). Kemudian berlanjut di tahun 2019, Dwikorita Karnawati kembali mengembangkan kariernya setelah berhasil ditunjuk sebagai Ketua Intergovernmental Coordination Group of Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System atau sering kali disebut sebagai ICG atau IOTWMS.

Salah satu puncak karier yang berhasil diraih oleh Dwikorita Karnawati adalah pengangkatan dirinya sebagai Kepala BMKG sejak bulan November 2017.

Daftar Penghargaan Dwikorita Karnawati

Selain memiliki karier yang begitu gemilang, Dwikorita Karnawati juga menorehkan prestasi yang kalah menginspirasi. Hal ini dapat diketahui dengan merujuk pada laman resmi Prisma Simaster UGM. Setidaknya tercatat ada 8 penghargaan yang berhasil diraih oleh Dwikorita Karnawati. Tak tanggung-tanggung penghargaan tersebut berasal dari luar negeri. Berikut rinciannya secara lengkap:

1. International Program on Landslide Award, presented in the 3rd World Landslide Forum, Beijing, China (tahun 2014)
2. International Program on Landslides Award, presented in the 2nd World Landslide Forum , FAO â€" Roma, Italy (tahun 2011)
3. Best Paper and Presentation in the International Association, Engineering Geology conference, Nottingham, UK (tahun 2006)
4. Best paper and best presentation in Joint Convention on Indonesian Association of Geologist, â€" Ind. Assoc. of Geophysicists â€" Ind. Assoc. of Petroleum Engineers (tahun 2005)
5. Leverhulme Professorship Award. Institute for Advanced Studies,, University of Bristol, England, UK (tahun 2002)
6. Graduate Research Team Grant, World Bank (tahun 1999)
7. Hitachi Scholarship Foundation for Post Doctoral Research (tahun 1998)
8. The Young Academic Award, World Bank (tahun 1997)

Nah, itulah tadi sekilas profil Dwikorita Karnawati sebagai Kepala BMKG sekaligus mantan Rektor UGM. Semoga informasi ini membantu.

Video BMKG Ingatkan Riau Waspadai Potensi Karhutla: Puncak Kemarau Agustus

Video BMKG Ingatkan Riau Waspadai Potensi Karhutla: Puncak Kemarau Agustus