Momen Rektor UGM Wisuda Putrinya Sendiri: Rasanya Nano Nano

Momen Rektor UGM Wisuda Putrinya Sendiri: Rasanya Nano Nano

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Rabu, 26 Okt 2022 21:14 WIB
Rektor UGM Ova Emilia mewisuda putrinya sendiri, Rabu (26/10/2022).
Rektor UGM Ova Emilia mewisuda putrinya sendiri, Rabu (26/10/2022). Foto: Tangkapan layar postingan akun TikTok UGM
Sleman -

Universitas Gadjah Mada (UGM) mewisuda 1.569 lulusan pada upacara Wisuda Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2022/2023 yang berlangsung Rabu (26/10/2022) di Grha Sabha Pramana UGM. Dalam wisuda ini ada yang unik, yakni Rektor UGM Ova Emilia mewisuda putrinya sendiri.

Proses ibu mewisuda anak ini pun diunggah oleh akun TikTok UGM. Sontak hal ini pun kemudian viral.

Putri Ova Emilia yakni He Yeon Asva Nafaisa dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Dia lulus dengan IPK tertinggi yakni 4,00 sekaligus berpredikat Pujian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan kebetulan yang menyenangkan. Jadi kebetulan anak saya mendapat nilai baik. Jad IPK-nya 4,00 terus kemudian dan dia mendapat kesempatan menjadi wakil wisudawan itu," kata Ova saat dihubungi wartawan, Rabu (26/10) petang.

"Jadi itu ya kesempatan langka. Alhamdulillah," sambungnya sembari tertawa.

ADVERTISEMENT

Adapun berdasarkan data UGM, UGM mewisuda 1.362 lulusan Program Magister (S2), termasuk 7 wisudawan Warga Negara Asing; 87 lulusan Program Spesialis; 17 lulusan Program Subspesialis; dan 103 lulusan Program Doktor (S3), termasuk 2 wisudawan dari Warga Negara Asing.

"Dia (Asva) ambil spesialis sekaligus S-2. Spesialisnya kulit dan kelamin. Dermatologi dan Venereologi. S-2 nya Ilmu Kedokteran Klinik," sambungnya.

Ova melanjutkan, ia beberapa kali telah mewisuda mahasiswa UGM. Namun, mewisuda putri sulungnya itu membuat perasaannya campur aduk.

"Yang jelas ya bahagia terharu. Ya nano nano lah, ya bangga dan saya kira itu bukti kemandirian anak," ungkapnya.

Ia melanjutkan, Ova tidak pernah mendorong anaknya untuk mengambil jalan yang sama dengannya. Yaitu dengan menjadi dokter.

"Memang dia passion-nya ke situ. Sekarang kan sudah spesialis dan memang ingin menjadi dosen di kedokteran tapi tergantung dia juga. Karena senang mengembangkan ilmu," ucapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Untuk diketahui, masa studi rata-rata Program Magister (S2) adalah 2 tahun 4 bulan, dan waktu studi tercepat diraih oleh Afif Rido Herlambang dari Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 3 hari. Pada lulusan program Magister (S2) periode ini terdapat 8 orang lulusan yang memiliki IPK tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat Pujian

Untuk Program Spesialis, masa studi rata-rata adalah 4 tahun 1 bulan. Lulusan termuda adalah Diana Omega Pamudji dari Program Studi Prostodonsia, Fakultas Fakultas Kedokteran Gigi dengan usia 28 tahun 6 bulan 10 hari, dan IPK tertinggi diraih He Yeon Asva Nafaisa dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, yang lulus dengan IPK 4,00 sekaligus berpredikat Pujian.

Masa studi rata-rata Program Subspesialis adalah 2 tahun 1 bulan. Lulusan termuda adalah Indria Melianti dari Program Studi Subspesialis Ilmu Penyakit Dalam yang menyelesaikan studinya pada usia 37 tahun 2 bulan 22 hari, sedangkan IPK tertinggi diraih Hendra Purnasidha Bagaswoto dari Program Studi Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak dengan IPK 3,89 sekaligus berpredikat Pujian.

Untuk Program Doktor masa studi rata-rata 4 tahun 9 bulan dengan waktu studi tercepat 2 tahun 10 bulan 4 hari diraih Puspita Ghaniy Anggraini dari Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis; yang juga menjadi lulusan doktor termuda periode ini dengan usia 24 tahun 3 bulan 11 hari. Pada periode ini terdapat 6 wisudawan Program Doktor yang memiliki IPK tertinggi 4,00, sekaligus memiliki berpredikat Pujian.

Halaman 2 dari 2
(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads