Tiga orang tewas dan satu orang dirawat usai pesta miras oplosan di Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul. Berikut ini sederet fakta terkini kasus miras oplosan maut di Bantul tersebut.
3 Korban Tewas
Kejadian bermula saat lima orang masing-masing inisial MI (23), I (49), DK (24), K (42), dan AA (20) meminum sekitar tiga botol kemasan 400 ml miras oplosan di salah satu tempat di Jetis, Bantul, Kamis (13/10) malam. Setelah miras habis, kelimanya membubarkan diri untuk pulang.
Hingga akhirnya dua orang di antaranya meninggal. Korban yakni inisial MI (23) meninggal Sabtu (15/10) di RS Hermina dan DK (24) meninggal Minggu (16/10) di RS Nur Hidayah Bantul. Korban tewas bertambah satu orang yakni I (49) meninggal Minggu (16/10) di RS Panembahan Senopati (RSPS) Bantul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, ada penambahan korban meninggal atas nama I, saat ini total jadi tiga korban meninggal dunia," kata Kapolsek Jetis AKP Hatta Azharudin saat ditemui di Mapolsek Jetis, Bantul, Senin (17/10/2022).
"Jadi kita tidak tahu keluhan pastinya apa (untuk DK dan MI), hanya mengeluh sakit mereka. Nah, kalau untuk I dan K mengeluh sesak napas, terus sama warga dipaksa ke rumah sakit karena aslinya mereka tidak mau ke rumah sakit," ujarnya.
"Untuk K masih di rumah sakit, dan untuk A sudah pulang dari rumah sakit," lanjutnya.
Keracunan Alkohol
Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) Kabupaten Bantul mengungkapkan korban mengalami gejala keracunan alkohol.
Kepala Subbag Hukum, Pemasaran dan Kemitraan RSPS Bantul Siti Rahayu Ningsih menjelaskan pada tanggal 16 Oktober RSPS menerima pasien dengan diagnosis awal keracunan alkohol.
"Kemudian yang terakhir (inisial I) ini yang paling berat, tadi malam sekitar pukul 22.50 WIB meninggal dunia. Untuk indikasi, semuanya keracunan alkohol," kata Siti kepada wartawan di RSPS, Bantul, Senin (17/10).
"Untuk keluhan akibat keracunan alkohol otomatis lemas, pusing, seperti itu. Saat datang keempatnya sadar, tapi satu (I), yang meninggal malam tadi sudah agak berat," jelasnya.
Saat ini RSPS masih merawat korban inisial K. Menurutnya, kondisi K saat ini dalam kategori sedang.
"Yang dirawat inap (K) kondisi sedang," ucapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Polisi Selidiki
Polisi mengamankan dua botol plastik kemasan 400 ml yang masih menyisakan cairan berwarna kuning dari rumah salah satu korban meninggal usai menenggak miras oplosan di Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul. Polisi masih menyelidiki penjual dan sumber miras oplosan tersebut.
"Kami sudah melakukan penyelidikan, TKP dan rumah duka termasuk pemeriksaan saksi-saksi. Sementara ini untuk yang diminum oplosan alkohol," kata Kapolsek Jetis AKP Hatta Azharudin saat ditemui di Mapolsek Jetis, Bantul, Senin (17/10).
Barang bukti yang ditemukan polisi di kediaman salah satu korban meninggal. Barang bukti tersebut berupa dua botol plastik yang diduga menjadi wadah miras oplosan.
"Sementara belum mengamankan untuk terduga (penjual miras oplosan). Tapi dari tempat DK, kami mengamankan bekas botol minuman keras berbotol plastik kemasan 400 ml, ini sisanya," ucapnya.
Namun, Hatta belum bisa mengungkapkan dari mana minuman yang menewaskan tiga orang tersebut berasal. Pasalnya dari hasil pemeriksaan terhadap salah seorang saksi masih simpang siur.
Pihaknya pun belum bisa memastikan siapa pelaku atau penjual miras tersebut. Pasalnya, orang yang bertugas membeli miras adalah DK dan MI.
"Masih kita lidik penjualnya. Ada satu yang diperiksa tapi masih belum bisa ditetapkan statusnya. Apalagi yang beli meninggal, yang beli itu DK dan MI," katanya.
Terkait uji laboratorium cairan pada botol plastik yang diamankan polisi, Hatta mengaku masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
Lima Penenggak Miras Bersaudara
Polisi menyebut lima orang yang mengonsumsi miras oplosan hingga berujung tiga orang meninggal dunia masih saudara. Kelimanya menenggak miras oplosan setelah membantu persiapan hajatan adik salah satu korban meninggal, DK (24).
"Jadi adik D mau nikah, dan Kamis (13/10) malam pasang tenda. Selesai pasang tenda beli minuman diminum lima orang itu," kata Kapolsek Jetis AKP Hatta Azharudin saat ditemui di Mapolsek Jetis, Bantul, Senin (17/10).
Hatta menyebut kelimanya masih memiliki hubungan saudara. Kelimanya berkumpul untuk membantu persiapan hajatan dan berujung dengan minum minuman keras.
"Semuanya saudara ini, kelimanya masih saudara. Ada kakak, adik, keponakan," ucapnya.
Hatta melanjutkan, kelima orang itu membeli lima botol miras oplosan. Kelima botol itu dibeli secara bertahap.
"Mereka (lima korban) minum lima botol miras oplosan. Setelah habis mereka pulang, selang sehari (Jumat) masih beraktivitas dan Sabtu baru mengeluh sakit," ujarnya.
"Dua hari setelah kejadian (Sabtu) ada yang pingsan dan sesak napas, lalu meninggalnya di rumah sakit. Jadi Kamis minum, Sabtu masuk rumah sakit dan Minggu pagi meninggal," lanjut Hatta.