Sultan menambahkan, upaya menjaga ketenteraman di Jogja ini hanya menjadi harapannya. Sebab, jika masyarakat tetap tak bisa untuk saling berempati dan bersimpatik terhadap orang lain, dirinya hanya bisa meminta menegakkan hukum.
"Tetapi saya kan hanya bisanya berharap. Selalu saya utarakan. Tapi kalau warga-warga sendiri tidak mau berubah bahwa kekerasan itu adalah model yang harus diselesaikan yang tidak bisa apa-apa sayang jadi hanya berharap biasanya bisanya mengatakan tegakkan hukum. Ya gitu saja," katanya.
Ia menambahkan, konflik kekerasan yang rugi tak hanya dari korban saja. Keluarga pelaku yang diproses hukum juga akan merasakan kesedihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyakit karena konflik-konflik kekerasan seperti itu yang rugi kan tidak hanya orang tuanya yang menjadi korban. Kalau ditangkap akhirnya dipenjarakan juga yang melakukan kekerasan itu kan juga orang tuanya juga sedih," katanya.
Sultan mengulangi, semua masalah sebaiknya tak cukup hanya dipikirkan. Tapi juga dirasakan agar bisa berempati dan bersimpati.
"Harapan saya jangan selalu segala sesuatu itu apa yang kita pikirkan. Tapi apa yang kita rasakan itu. Itu lebih jujur dari apa yang kita pikirkan," pesannya.
Simak Video "Video Sultan HB X Ngeluh ke DPR, Pemda DIY Kekurangan ASN"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/sip)