Kasus positif harian Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pecah rekor dengan tambahan 2.866 kasus. Jumlah kasus ini pun menjadi yang tertinggi selama pandemi.
Sebelumnya, pada Rabu (23/2) kemarin, kasus positif memecahkan rekor varian Delta dengan tambahan 2.635 kasus.
"Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY sebanyak 2.866 kasus. Menjadi yang tertinggi untuk sementara ini," kata Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji melalui keterangan tertulis, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tambahan 2.866 kasus tersebut, total kasus Corona di Jogja sebanyak 182.758 kasus. Sementara itu, kasus sembuh hari ini ada 814 kasus, total sembuh menjadi 155.671 Kasus.
"Kasus meninggal sebanyak 8 kasus, total kasus meninggal 5.338 kasus," jelasnya.
Ditya menyebut distribusi kasus baru itu, terbanyak berasal dari Kabupaten Sleman. Tercatat Kabupaten Sleman menyumbang kasus harian lebih dari seribu kasus.
"Kabupaten Sleman tertinggi dengan 1.111 kasus, Bantul 844 kasus, Kota Jogja 508 kasus, Kulon Progo 254 kasus, dan Gunungkidul 149 kasus," paparnya.
"Untuk riwayat kasus, tracing kontak kasus positif 2.153 kasus. Periksa mandiri 713 kasus," lanjutnya.
Menyusul ledakan kasus positif ini, membuat case fatality rate (CFR) 2,92 persen dan case recovery rate (CRR) 85,18 persen.
"Ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan untuk bed occupancy rate (BOR) kritikal dari 202 tempat tidur, terpakai 70 atau BOR 34,65 persen. Nonkritikal dari 1.575 tempat tidur, terpakai 795 atau BOR 50,48 persen," imbuh Ditya.
Jogja PPKM Level 3
Tingginya kasus Corona, membuat Jogja menerapkan PPKM level 3 selama tiga pekan berturut-turut. Yakni pada update PPKM periode 7 Februari, 14 Februari, dan 21 Februari lalu.
Aturan yang diterapkan di Jogja dan sekitarnya pun masih mengacu pada aturan pemerintah psuat. Di antaranya pembelajaran tatap muka dilakukan terbatas dan atau pembelajaran daring, pembatasan kapasitas pengunjung, hingga operasional rumah makan atau swalayan.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut pihaknya sudah menyediakan sejumlah shelter. Sultan pun mengingatkan agar warga Jogja tertib protokol kesehatan menggunakan masker.
"Penambahan shelter tidak ada masalah, kita sudah menyiapkan Hotel Mutiara. Kalau penuh, kita masih punya shelter yang disiagakan. Nah, masalah yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menjaga kesadaran warga masyarakat agar tidak turutn. Dalam arti, warga tidak berkerumun semaunya sendiri dan tetap menggunakan masker," kata Sultan seperti dikutip detikJateng dari Twitter Pemda DIY @humas_jogja.
(ams/ams)