Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut capaian vaksinasi COVID-19 dosis ke-3 atau booster di wilayahnya masih rendah. Hal itu disebabkan minimnya masyarakat yang memenuhi kriteria 6 bulan sejak mendapatkan suntikan dosis ke-2.
"Sudah kita buka seluas-luasnya untuk vaksinasi. Nah, saya tidak tahu pandangan rendahnya (capaian vaksin booster) seperti apa saya tidak tahu," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Bantul Abednego Dani Nugroho, saat dihubungi wartawan, Rabu (26/1/2022).
Merujuk catatan Dinas Kesehatan Bantul, hingga Selasa (25/1), capaian vaksin booster di Bantul baru 19.134 orang dari total sasaran 752.225 orang atau sekitar 2,54 persen. Dari capaian tersebut, tenaga kesehatan mencapai 6.992 orang, kemudian lansia 2.779 orang, masyarakat umum 2.485 orang dan masyarakat rentan 881 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, lanjut Abed, akses vaksinasi dosis ketiga telah dibuka seluas-luasnya untuk lansia, difabel, pelayan publik, dan kelompok rentan terpapar COVID-19. Dimana vaksinasi tersebut bisa dilakukan di kantor Dinas Kesehatan dan juga seluruh puskesmas di Bantul.
"Bahkan ada layanan vaksin jemput bola ke sasaran yang dilakukan oleh masing-masing puskesmas," ucapnya.
Menyoal masih rendahnya capaian vaksinasi booster di Bantul, Abed menduga disebabkan karena berbagai faktor. Salah satunya adalah masih banyak masyarakat yang belum memenuhi syarat 6 bulan pasca suntikan dosis kedua.
"Salah satunya kan harus memenuhi syarat minimal 6 bulan setelah mendapatkan suntikan dosis ke-2. Karena itu, kalau mau menghitung tercapai dan tidaknya target vaksin dosis ke-3 harus dilihat pada 6 bulan ke depan," ujarnya.
Kendati demikian, Abed optimistis 6 bulan ke depan target vaksin booster akan tercapai. Terlebih saat ini pihaknya gencar mengajak lansia, difabel, kelompok rentan dan juga masyarakat umum segera mendatangi sentra vaksin di kantor Dinas Kesehatan dan juga puskesmas terdekat.
(aku/sip)