Wali Kota Semarang Dukung Pengembangan Wisata dengan Gabung Aliansi Jalur Sutra

Wali Kota Semarang Dukung Pengembangan Wisata dengan Gabung Aliansi Jalur Sutra

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 15 Jul 2025 16:15 WIB
Warga menyaksikan pertunjukan tarian naga pada perayaan Festival Arak-arakan Cheng Ho 2024 di Klenteng Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2024). Kirab yang merupakan agenda tahunan Kota Semarang tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah itu yang dimulai dari Klenteng Tay Kak Sie menuju Klenteng Sam Poo Kong untuk perayaan menyambut kedatangan Sam Poo Tay Djien atau Laksamana Cheng Ho ke-619. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.
Tarian naga pada perayaan Festival Arak-arakan Cheng Ho 2024 di Klenteng Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Semarang -

Pariwisata di Kota Semarang semakin menggeliat dan terus berupaya menarik lebih banyak wisatawan asing. Salah satu upaya yang ditempuh Pemerintah Kota Semarang yaitu dengan resmi bergabung dalam City Alliance Maritime Silk Road (CAMSR).

CAMSR merupakan aliansi dari kota-kota yang memiliki keterkaitan sejarah dengan Jalur Sutra Maritim dan saat ini beranggotakan 35 kota yang sebagian besar berada di China atau Tiongkok. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti sudah menandatangani dokumen keanggotaan CAMSR sejak Mei 2025.

Agustina mengatakan, Kota Semarang menjadi anggota CAMSR itu selaras dengan arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yakni memperkuat kerja sama internasional, khususnya dengan Tiongkok dalam bidang budaya, pendidikan, dan ekonomi. Dari segi pariwisata pun terdongkrak karena jalur sutra melintasi sejumlah wilayah negara.

"Bergabungnya Kota Semarang dalam CAMSR akan memberikan manfaat besar, mulai dari pelestarian budaya, promosi wisata, hingga pertukaran pengetahuan. Ini adalah langkah konkret dalam memperkaya pengalaman dan jejaring global Semarang," kata Agustina dikutip dari laman resmi Pemkot Semarang, Selasa (15/7/2025).

Kota Semarang menjadi kota kedua di Indonesia yang bergabung dengan CAMSR, setelah Cirebon. Saat Agustina resmi membubuhkan tanda tangan untuk keanggotaan, dia juga bertemu Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Si Ping, dan delegasi Pemerintah Kota Guangzhou, Liu Xiaoming.

Di hadapan delegasi Tiongkok tersebut, Agustina menjelaskan soal kekayaan bangunan bersejarah yang dimiliki Kota Semarang. Selain itu ada juga soal budaya serta keindahan alam yang menjadi kekuatan Kota Semarang yang bisa membuat orang ingin berkunjung lagi.

"Saya merasa tenang dan nyaman di kota ini. Semarang adalah kota penuh sejarah dan keramahan, sangat cocok dikunjungi wisatawan Tiongkok," kata Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Si Ping kepada Agustina.

Bergabungnya Kota Semarang memang bukanlah hal yang aneh karena warisan budaya Tionghoa-Indonesia banyak dijumpai antara lain kelenteng-kelenteng bersejarah. Salah satunya tempat wisata yang termasuk unggulan di Kota Semarang yaitu Kelenteng Sam Poo Kong.

Kelenteng Sam Poo Kong juga mempunyai sejarah kemaritiman di mana Laksamana Ceng Ho berlabuh dari China ke Semarang. Kedatangannya yang penuh sejarah dan pengaruh itu juga menjadi inspirasi dibuatnya Festival Ceng Ho tiap tahun.




(dil/apu)


Hide Ads