Semringah Warga Temanggung Beli Sembako Murah di GPM Pemprov Jateng

Semringah Warga Temanggung Beli Sembako Murah di GPM Pemprov Jateng

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Selasa, 15 Jul 2025 15:46 WIB
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, meninjau program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025).
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, meninjau program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng
Temanggung -

Warga Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tersenyum semringah sebab dapat membeli harga sembako yang lebih murah di program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, yaitu Gerakan Pangan Murah (GPM). Setidaknya program tersebut digelar di 10 kabupaten dan kota dalam pekan ini.

Terbaru, GPM digelar di Halaman Kantor Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, pada Selasa (15/7/2025). Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, pun turun langsung ke lokasi untuk meninjau program tersebut.

Warga setempat menyerbu halaman kantor desa sejak pukul 08.00 WIB. Mereka membeli berbagai bahan pokok yang harganya lebih murah seperti beras, minyak goreng, gula, dan bahan pokok lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, meninjau program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025).Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, meninjau program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

Adapun program tersebut digelar untuk menjaga stabilitas pasokan, harga pangan, dan inflasi. Seorang warga Desa Karanggedong, Ririn, mengatakan dirinya dapat menghemat pengeluaran rumah tangga berkat GPM.

"Lumayan, bisa ngirit buat beli sayur. Ini sangat membantu, apalagi musim masuk sekolah," ungkap Ririn dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, hari ini.

ADVERTISEMENT
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, meninjau program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025).Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, meninjau program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025). Foto: Dok. Pemprov Jateng

Dalam gelaran GPM itu Ririn membeli beras seharga Rp 11.000 per kilogram, lebih murah dibanding harga di pasaran yang mencapai sekitar Rp 15.500. Begitu juga dengan harga minyak goreng yang dibelinya seharga Rp 14.000 per liter, lebih murah dibanding harga pasar Rp 18.000, dan gula seharga Rp 14.000 per kg yang lebih murah dibanding harga pasar Rp 17.000.

Warga Karanggedong lainnya, Tuminah, juga membeli kebutuhan pokok dengan harga murah dalam program tersebut. Dia mengaku senang dengan adanya GPM sebab harga bahan pokok di pasar mengalami kenaikan.

"Terima kasih Bapak Gubernur sudah ada pangan murah, sembako murah. Senang banget karena tiap hari memerlukan ini, apalagi saya tidak punya sawah. Semoga tiap bulan ada pangan murah," ujar ibu rumah tangga yang juga pedagang nasi itu.

Sementara itu, Luthfi menerangkan, GPM menyasar sejumlah kabupaten dan kota yang tengah mengalami inflasi tinggi. Dalam kegiatan tersebut, pihaknya menggandeng BUMD PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB) dan Bulog untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.

"Ini untuk mengintervensi harga bahan pokok penting. Mulai minyak goreng, beras, gula, dan lainnya, sehingga harganya terjangkau oleh masyarakat," kata Luthfi.

"Kenapa kita pilih Desa Karanggedong, memang kita melakukan penetrasi dari mulai stabilisasi harga. Jadi operasi pasar atau stabilisasi harga ini kita menggandeng BUMD, kemudian dinas terkait untuk melakukan intervensi di bapokting, bahan pokok penting, dari mulai minyak goreng, kemudian beras, kemudian gula, kemudian bahan pokok penting lainnya yang ini bisa kita lakukan perbantuan sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat," imbuhnya.

Direktur Utama PT JTAB, Totok Agus Siswanto, mengatakan pihaknya menggelar GPM di 10 kabupaten dan kota sesuai instruksi Gubernur Jateng. Adapun 10 kabupaten dan kota itu yakni Kabupaten Temanggung, Blora, Jepara, Kudus, Pekalongan, Sukoharjo, Rembang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, dan Kota Semarang.

"Ini sudah yang ke-5, ada sekitar 10 kabupaten/kota untuk untuk minggu ini saja. Satu bulan ini diinstruksikan untuk operasi pasar. Dipilih kira-kira yang inflasinya paling tinggi, kami akan masuk ke sana," kata Totok.

Bahan pokok yang dijual di GPM pun diambil dari gabungan kelompok tani (gapoktan) di Jateng. Program tersebut juga digelar untuk memutus rantai distribusi bahan pokok agar harganya lebih stabil.

"Untuk gula pasir dan minyak goreng kami ambil dari PT. Memang, ada subsidi transportasi dari pemerintah, termasuk untuk beras dari Bulog," kata Totok.

Sejumlah bahan pokok yang dijual saat gelaran GPM di Temanggung adalah 100 ton beras, 2.000 liter minyak goreng, 400 kg gula pasir, 600 kg telur, 200 kg bawang merah, 200 kg bawang putih. Selain itu ada pula cabai dan sayuran lainnya sebanyak 50 kg.

"Perbandingan harganya gula pasir di luar sampai Rp 17.000 per kg, kita jual Rp 14.000 di sini. Beras di GPM dijual Rp 11.000 per kg, minyak goreng dijual Rp 14.000. Operasi pasar ini diharap dapat menekan harga bahan pokok di pasaran," jelasnya.




(dil/apu)


Hide Ads