Ada Rumah Gizi di Balik Sukses Demak Turunkan Angka Stunting

Ada Rumah Gizi di Balik Sukses Demak Turunkan Angka Stunting

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 25 Apr 2024 12:58 WIB
Bayi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, menerima pemeriksaan tumbuh kembang anak, Kamis (25/4/2024).
Bayi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, menerima pemeriksaan tumbuh kembang anak, Kamis (25/4/2024). Foto: Dok.Β Wiwik/Bidan Desa Sidomulyo
Demak - Warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, merasa senang karena tumbuh kembang balitanya dipantau langsung oleh pemerintah. Pemantauan ini bertujuan untuk menekan angka stunting.

Bidan Desa Sidomulyo, Wiwik Erlina Wati mengatakan pihak Desa dan Dinas Kesehatan Demak bersama-sama untuk menekan angka stunting. Salah satunya dengan menggelar kegiatan rumah gizi balita. Rumah gizi ini merupakan salah satu upaya intervensi dalam menurunkan angka stunting di Demak.

"Rumah gizi khusus stunting juga di anggaran Dinas Kesehatan dan dari Desa," kata Wiwik kepada detikJateng, Kamis (25/4/2024).

Dia mengatakan ada 13 balita di wilayahnya yang telah diperiksa dan dipantau langsung Dinas Kesehatan. Pada kesempatan itu tim dokter bersama bidan langsung memantau tumbuh kembang yang berfokus kepada balita kurang gizi.

"Kita memberikan penyuluhan dan dokter, dan memberikan ibu-ibu bisa memijat bayi di rumah, ada 13 balita yang diperiksa," jelas dia.

Menurutnya berkat program tersebut warganya merasa senang dan antusias. Apalagi langsung diperiksa oleh dokter dari Dinkes sehingga seandainya ditemukan ada kasus akan langsung segera ditangani.

"Senang antusias, karena lebih senang ada pemeriksaan dokter lebih tahu, masalah pada bayi-bayi atau balita karena dapat respons jika ada kurang sehat langsung dirujuk ke puskesmas untuk segera menindaklanjuti pemeriksaan," jelas Wiwik.

Selain kegiatan rumah gizi, Wiwik juga menggalakkan imunisasi kepada balita setiap bulannya. "Kita pantau setiap bulan di posyandu," ungkap dia.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Demak, Ali Maimun mengatakan pihaknya tidak sendiri untuk menekan angka stunting. Pihaknya berkolaborasi dengan dinas lainnya.

"Kita tidak sendirian kita berkoordinasi dengan ketua tim penurunan percepatan stunting Pak Wakil Bupati Demak, alhamdulillah bisa menurun itu karena dilakukan secara kolaborasi tidak hanya Kesehatan saja melainkan semua OPD," jelas Ali ditemui di kantornya.

"Semua OPD saling sinergi untuk bersama-sama mengatasi stunting," Ali melanjutkan.

Ali juga berkoordinasi dengan pemerintah desa yang diminta untuk menganggarkan khusus penanganan stunting. Hasilnya angka stunting di Kota Wali terus mengalami penurunan.

"Kita kerja sama dengan desa juga, desa juga menganggarkan PMT untuk anak-anak yang stunting, jadi semuanya bekerja sama saling sinergi untuk menurunkan angka stunting," terang Ali.

Sebelumnya, Bupati Demak Eisti'anah mengungkap langkah strategis penanganan untuk menurunkan angka stunting secara signifikan di wilayahnya. Langkah yang dimaksud yakni dengan kerja bareng atau keroyokan antarinstansi.

Dia mengatakan dari angka stunting 25,5 persen menjadi 16,2 persen pada tahun 2022 ke tahun 2023. Kinerja tersebut merupakan prestasi nomor satu kabupaten se-Jawa Tengah.

"Dari 25,5 persen menjadi 16,2 persen. Itu tahun 2022 ke tahun 2023, 2024 belum keluar secara Survei Kesehatan Indonesia (SKI)," jelas Eisti.

"Ini luar biasa Demak memang di tahun 2023 itu nomor 2 setelah Kota Semarang se-Jawa Tengah. Kalau tingkat kabupaten berarti nomor satu se-Jawa Tengah. Semoga tahun ini semakin turun lagi," dia melanjutkan.


(rih/apl)


Hide Ads