Menanti Terungkapnya Misteri Murid SMKN 4 Semarang Tewas Ditembak Aipda R

Round-Up

Menanti Terungkapnya Misteri Murid SMKN 4 Semarang Tewas Ditembak Aipda R

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 29 Nov 2024 07:03 WIB
Aksi massa tuntut usut tuntas polisi tembak mati pelajar, di depan Polda Jateng, Semarang, Kamis (28/11/2024).
Aksi massa tuntut usut tuntas polisi tembak mati pelajar, di depan Polda Jateng, Semarang, Kamis (28/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Solo -

Seorang murid SMKN 4 Semarang berinisial G (17) menjadi atensi publik beberapa hari terakhir. Pasalnya, ia tewas usai ditembak anggota Sat Res Narkoba Polrestabes Semarang bernama Aipda Robig pada Minggu (24/11) dini hari.

Kematiannya menjadi perbincangan di dunia maya. Tagar seperti #JusticeForGamma pun disuarakan sebagai bentuk tuntutan publik supaya kebenaran terkait penyebab kematiannya bisa terkonfirmasi.

Polda Jawa Tengah pun menyatakan makam G akan dibongkar untuk keperluan ekshumasi. Ekshumasi itu dilakukan untuk memperdalam penyelidikan terkait penyebab kematian korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio mengatakan penyelidikan kasus penembakan oleh Aipda Robig itu akan naik ke tahap penyidikan. Oleh sebab itu akan dilakukan ekshumasi di makam korban di Sragen.

"Insyallah naik penyidikan, akan rencanakan untuk ekshumasi, gali kubur," kata Dwi di Mapolda Jateng, Kamis (28/11/2024).

ADVERTISEMENT

Tunggu Koordinasi dengan Biddokes Polda Jateng

Dwi menjelaskan pihak keluarga G sudah setuju dengan ekshumasi tersebut. Namun, mereka masih menunggu hasil koordinasi dengan Biddokes Polda Jateng untuk menentukan waktu pelaksanaannya.

"Lagi diproses, belum tahu kapan. Lihat kecepatan informasi dari Dokkes bagaimana nanti. Kita ingin tahu penyebab kematian korban," ujar Dwi.

Suasana aksi di halaman Polda Jateng, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kamis (28/11/2024).Suasana aksi di halaman Polda Jateng, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kamis (28/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Aipda Robig Disebut Tak Beri Tembakan Peringatan

Diketahui, Aipda Robig sudah menjalani penahanan usai menembak G hingga tewas. Polda menerangkan Robig tidak memberi tembakan peringatan sebelum melepaskan tembakan ke arah korban.

"Jadi kita menyebut yang bersangkutan melakukan tindakan eksesif atau tindakan berlebihan," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, di Polda Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Kamis (28/11/2024).

"Jadi excessive action, artinya dia tidak perlu sebenarnya melakukan tembakan itu terhadap orang yang tawuran kreak tersebut. Hal itu menjadi fokus penyelidikan dari Bidpropam terhadap yang bersangkutan," jelasnya.

Ditanya apakah terduga dalam posisi terancam, Artanto belum bisa memberikan jawaban pasti. Hal tersebut akan diketahui lewat penyelidikan yang akan dilakukan.

"Kalau kita menyampaikan masih dalam excessive action nanti dalam sidang atau proses penyidikan akan terungkap semua," jelasnya.

Artanto memaparkan Aipda Robig memberi tembakan peringatan, melainkan langsung menembak ke arah korban.

"(Tidak ada tembakan peringatan?) Tembakan itu mengarah ke korban atau pelaku tawuran tersebut. Tidak ada (tembakan peringatan)," tegasnya.

Ia mengatakan, Polda Jateng akan segera melakukan proses pemberkasan dan menggelar sidang yang akan dipimpin atasan hukum Polrestabes Semarang.

"(Potensi dipecat?) Tergantung nanti dari proses sidang, karena proses sidang itu nanti dipimpin atasan hukum dari Polrestabes," jelasnya.

Hingga kini, Aipda Robig masih belum ditetapkan sebagai tersangka karena kasus masih belum naik ke penyidikan. Namun, ia masih dalam proses pemeriksaan.

"Jadi ada dua yang akan dilakukan pemeriksaan Aipda RZ, yaitu kasus kode etik kepolisan dan juga akan mendapat proses kasus hukum atau tindak pidana," kata Artanto.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto di Mapolda Jateng, Kamis (28/11/2024).Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto di Mapolda Jateng, Kamis (28/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Massa Gelar Teatrikal

Sejumlah massa #JusticeForGamma menggelar aksi di halaman Mapolda Jateng. Mereka menuntut supaya kasus penembakan yang dialami G diusut tuntas.

Massa yang terdiri dari mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), peserta aksi kamisan, dan beberapa siswa SMK itu mulai berdemo sekitar pukul 16.50 WIB.

Rombongan massa yang hadir mengenakan pakaian hitam itu sempat jalan sekitar 300 meter di Jalan Pahlawan menuju halaman Polda Jateng yang telah dipenuhi para polisi.

"Selamat datang Pak Polisi, kami datang nggak bawa senjata, kami datang baik-baik, kami hanya menyampaikan aspirasi Pak Polisi," kata seorang mahasiswa saat tengah melakukan orasi di atas mobil pikap di halaman Polda Jateng, Kamis (28/11/2024).

Massa kemudian membentangkan sejumlah poster raksasa berisi protes mereka. Beberapa poster menuliskan '#JusticeForGamma', 'Aksi Kamisan, jangan diam, jangan diam, lawan', 'wartawan BUKAN humas polri', hingga 'police everywhere justice nowhere' yang dipasang menutupi banner Polda Jateng.

"Jangan sampai menembakkan gas air mata hanya gara-gara kami menyampaikan suara-suara rakyat yang terbungkam," ujar mahasiswa tersebut.

Aksi kemudian dilanjutkan dengan aksi teatrikal dua orang yang menceritakan seorang polisi tengah menembak seorang warga sipil. Aksi teatrikal yang dimainkan seorang tanpa baju dan seorang dengan pakaian menyerupai polisi itu dilakukan di hadapan puluhan petugas kepolisian.

"Saya berdiri di depan kalian semua membawa pistol yang retak di jalanan. Rakyat menangis di tangan yang seharusnya melindungi," ujar salah seorang yang berdandan bak polisi membawa senjata.

Ia mengacungkan senjata kepada seorang lainnya yang hanya memakai celana dan berperan sebagai warga sipil. Cairan merah lantas bercucuran dari dahinya usai tertembak.

"Korban pelajar kemarin itu bisa terjadi kepada saya, kepada teman-teman semua, tapi apakah kita takut teman-teman untuk menyuarakan suara ini?" tegasnya.

"Kita akan terus mengawal sampai kasus diusut tuntas. Hidup mahasiswa! Hidup keadilan!" sambungnya.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads