Diwarnai Aksi Bakar Poster, Massa Tuntut Usut Tuntas Penembakan Pelajar Semarang

Diwarnai Aksi Bakar Poster, Massa Tuntut Usut Tuntas Penembakan Pelajar Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 28 Nov 2024 19:56 WIB
Aksi massa tuntut usut tuntas polisi tembak mati pelajar, di depan Polda Jateng, Semarang, Kamis (28/11/2024).
Aksi massa tuntut usut tuntas polisi tembak mati pelajar, di depan Polda Jateng, Semarang, Kamis (28/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Massa kamisan Semarang #JusticeForGamma menggelar aksi di halaman kantor Polda Jawa Tengah (Jateng). Aksi itu diwarnai bakar traffic cone dan penyalaan kembang api.

Pantauan detikJateng, aksi di halaman Polda Jateng, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan itu dimulai sekira pukul 16.50 WIB. Mereka menuntut agar kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang, G (17) oleh polisi, bisa diusut.

Aksi itu diikuti para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), peserta aksi kamisan, dan beberapa siswa SMA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka membentangkan poster bertuliskan '#JusticeForGamma', 'Aksi Kamisan, jangan diam, jangan diam, lawan', 'wartawan BUKAN humas polri', 'reformasi Polri', hingga 'police everywhere justice nowhere' yang dipasang menutupi banner Polda Jateng.

Aksi dimulai dengan penampilan teatrikal dua orang yang menceritakan seorang polisi tengah menembak seorang warga sipil. Ia mengacungkan senjata kepada warga sipil yang dahinya lantas bercucuran cairan merah.

ADVERTISEMENT

Aksi itu pun diikuti para siswa SMA yang ikut menyuarakan aspirasinya. Mereka datang bergerombol mengenakan seragam SMA.

"Ke sini bareng teman-teman, solidaritas. Kami di sini untuk menegakkan keadilan," kata seorang pelajar di halaman Polda Jateng, Kamis (28/11/2024).

"Dengan adanya ini semoga keadilan akan tetap ditegakkan. Kami menuntut keadilan agar keadilan tidak hilang dari Indonesia," sambungnya.

Aksi massa tuntut usut tuntas polisi tembak mati pelajar, di depan Polda Jateng, Semarang, Kamis (28/11/2024).Aksi massa tuntut usut tuntas polisi tembak mati pelajar, di depan Polda Jateng, Semarang, Kamis (28/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Aksi berakhir pukul 19.00 WIB. Tampak beberapa mahasiswa juga menempelkan selotip di jalanan hingga membentuk tulisan 'WDYC (who do you call) when police murders? (siapa yang mereka hubungi jika polisi adalah pembunuh?)'.

Mereka juga membakar traffic cone, poster yang dibawa, serta menyalakan kembang api. Meski sempat bersitegang, aksi berlangsung damai.

Koordinator Aksi Kamisan, Amin Muktafa mengatakan, aksi digelar guna merespons maraknya pembunuhan oleh polisi yang hingga kini belum terselesaikan. Salah satunya kasus penembakan hingga tewas seorang pelajar SMKN 4 Semarang, G (17).

"Pelajar seharusnya bisa belajar bebas malah dibunuh hanya gara-gara senggolan dibalas tembakan. Ini menjadi akumulasi kemarahan rakyat dan mahasiswa," jelasnya.

"Seharusnya polisi menjadi penegak hukum, pengayom, dan pengaman masyarakat, nyatanya tindakan menyakitkan terhadap masyarakat. Masalah nyawa tidak bisa dihitung atau ditukar dengan nyawa," sambungnya.

Ia mengatakan, aliansi masyarakat Semarang sore ini menuntut kekerasan yang dilakukan aparat agar bisa segera dituntaskan. Polisi pun dituntut agar tak menggunakan senjata dengan semena-mena.

"Segera usut tuntas pelaku kejahatan yang ada di Semarang dan Jateng. Kami dukung pengungkapan," tegasnya.

Ia mengatakan, pihaknya pun sempat mendatangi keluarga korban. Sama seperti keluarga korban, mereka merasa tersakiti dengan tudingan bahwa korban tertembak Minggu (24/11) silam saat hendak tawuran di Semarang Barat, kawasan Paramount.

"Keluarga korban tidak mengakui bahwa korban adalah kreak atau gangster. Korban adalah orang tidak bersalah dan bukan kreak," pungkasnya.




(rih/ahr)


Hide Ads