Salah satu tersangka mutilasi mahasiswa Jogja, W (29), diketahui merupakan warga Kecamatan Kajoran, Magelang. Tetangga pun dibuat kaget karena keseharian W dikenal tidak neko-neko.
"Pastinya terkejut, di desa kami kok ada pelaku seperti itu," kata Kepala Desa Sukomulyo, Ahmat Riyadi saat dihubungi wartawan, Senin (17/7/2023).
Ahmat menyebut W jarang berada di rumah karena pergi merantau. Menurutnya, W sering terlihat di rumahnya saat Hari Raya. Ahmat pun mengaku tidak tahu keseharian warganya tersebut.
"Kalau Lebaran sama hari-hari tertentu pulang. Jadi keseharian dia kita nggak tahu. Yang jelas tahunya dia kerja ikut bos," jelas dia.
Pihaknya mengaku sudah melakukan klarifikasi dengan keluarga W soal kabar mutilasi di Turi, Sleman, itu. Ahmat pun meminta keluarga mengikuti proses hukum yang berlaku.
"Cuma saya klarifikasi dengan pihak keluarga atau sesepuh di dusun. Artinya saya harus bersikap seperti apa, kalau dia menyarankan ya sudah hukum jalan aja," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan tetangga W, Sudaliyo. Dia mengaku tak menyangka pemuda itu disebut membunuh dan memutilasi mahasiswa di Jogja.
"Saya pribadi perasaan yo cuma gimana, ndak iyo (apakah benar). Ndak iyo, orangnya kalem, tidak bikin onar di rumah," kata pria yang juga Sekretaris Desa Sukomulyo ini.
Sudaliyo menyebut W terbilang anak yang saleh. Selain itu, W juga sering bergaul dengan teman-temannya yang sebaya.
"Pas pulang (kampung) juga ke masjid, pas malam Jumat (Kamis malam) ikut mujahadah di lingkungan setempat," jelasnya.
(ams/dil)