Pelaku Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar Ternyata Kepala Perpustakaan

Pelaku Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar Ternyata Kepala Perpustakaan

Muh. Zulkarnaim - detikSulsel
Senin, 16 Des 2024 18:42 WIB
Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Muh. Zulkarnaim/detikSulsel
Foto: Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Muh. Zulkarnaim/detikSulsel
Gowa -

Teka-teki sindikat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mulai terkuak. Salah satu oknum pejabat yang ditangkap terkait kasus ini ialah Kepala Perpustakaan Andi Ibrahim.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar Khalifah Mustamin. Selain Andi Ibrahim, seorang staf rektor turut ditangkap.

"Informasi yang kami terima dari polisi memang benar oknum kepala perpustakaan dan ada satu orang staf," ujar Khalifah kepada wartawan di kampus UIN Alauddin Makassar, Senin (16/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khalifah belum menjelaskan lebih jauh terkait keterlibatan Andi Ibrahim dan seorang staf tersebut. Namun dia memastikan terduga pelaku akan ditindak.

"Karena kami sudah mendapatkan konfirmasi jadi secara internal kita juga melakukan upaya upaya tindakan yang tegas terhadap itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) atau BEM UIN Alauddin Makassar, Reski turut menyoroti terungkapnya dugaan sindikat uang palsu diduga beroperasi di dalam kampus. Dia bahkan mengaku pihaknya menerima informasi barang bukti uang palsu senilai Rp 2 miliar ditemukan tim kepolisian di dalam gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

"Info yang saya dapat, uang yang hampir Rp 2 m itu didapatkan di perpustakaan dan pihak penyidik ini juga mendapatkan mesin yang kemudian mencetak uang palsu tersebut. Ada mesin yang didapatkan oleh penyidik," kata Reski, dalam wawancara terpisah.

Seperti diketahui, UIN Alauddin Makassar belum lama ini menyita perhatian setelah terungkapnya sindikat peredaran uang palsu di dalam kampus. Ironisnya, sindikat ini melibatkan oknum pegawai kampus.

Informan detikSulsel di kepolisian membenarkan pihaknya menangkap sejumlah anggota sindikat uang palsu tersebut. Namun kepolisian masih irit bicara sebab pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya.

"Saya belum mau bicara karena masih ada tersangka yang belum dapat. Nanti dulu yah," katanya saat dihubungi detikSulsel, Sabtu (14/12).

Dia tidak menampik sindikat peredaran uang palsu ini melibatkan oknum kampus. Untuk itu, dia meminta waktu agar kasus ini dapat diungkap secara terang ke publik.

"Jadi minta waktu dulu. Mungkin 1-2 hari. Nanti jawaban saya langsung gamblang berapa tersangka dan bagaimana tindak lanjutnya," tegas informan tersebut.




(hmw/sar)

Hide Ads