Round Up

Musabab Mayat Berdiri di Dekat PRPP Semarang, Berawal dari Meludah

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 31 Mei 2023 08:55 WIB
Lokasi penemuan mayat di got dekat ruko Puri Niaga Center, Jalan Puri Anjasmoro, Semarang, Minggu (28/5/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng.
Solo -

Penemuan mayat berdiri di dekat Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang sempat membuat gempar. Tidak butuh waktu lama, polisi pun mengungkap identitas mayat tersebut.

Mayat tersebut diketahui bernama Roffi Teguh Prakhoso (27) warga Semarang Utara. Polisi juga menyebut Roffi merupakan korban pembunuhan dan juga pencurian. Dari hasil pengungkapan ini polisi menangkap para pelakunya yang berjumlah tujuh orang.

Ketujuh pelaku tersebut merupakan dua kelompok yang berbeda dan tidak saling kenal. Kelompok pertama yakni yaitu Doni Riyanto (46), Bagas Saputro (23), Ganesha Eka Pradana (23), Danuri (23), Irfan (24). Sedangkan kelompok kedua yakni Mochamad Dedit Wicaksono (27) dan Slamet Anugrah (24). Seluruh tersangka merupakan warga Semarang.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengungkap rentetan peristiwa hingga Roffi ditemukan dalam kondisi tewas berdiri.

Kejadian Pertama


Peristiwa bermula ketika korban bersama rombongan lima orang naik motor mengarah ke PRPP, Sabtu (27/5) malam. Berdasarkan dari pengakuan para tersangka, korban meludah ke arah mobil yang ditumpangi para pelaku di kawasan Tambaklorok.

"Jadi di peristiwa pertama, itu motifnya menurut tersangka adalah tersangka merasa kesal, jengkel karena korban ini meludahi kendaraan yang dikendarai para tersangka kemudian dikejar," jelas Irwan di Mapolrestabes Semarang, Senin (29/5).

Korban pun dicegat oleh para pelaku, sementara teman-temannya kabur. Ternyata di dalam mobil para tersangka terdapat berbagai benda tajam, kemudian para pelaku memukuli korban hingga menusuk perut dan dadanya.

"Pelakunya ada lima orang di TKP Tambaklorok, korban ditusuk perutnya, dilakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam," ungkapnya.

Salah satu pelaku, Irfan mengatakan saat kejadian dia duduk kursi penumpang sebelah sopir. Korban yang naik motor kemudian meludah dan mengenai matanya. Ia kemudian meminta agar korban dikejar.

"Dia meludah. Kena mripat (mata)," kata Irfan.

Usai melakukan penganiayaan tersebut, lanjut Irwan, para pelaku kemudian meninggalkan korban. Meski sudah mengalami luka cukup parah ternyata korban masih bisa naik motor. Namun saat berada di dekat PRPP dia berhenti dan turun dari motor kemudian terkapar.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....




(apl/sip)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork