9 Fakta Terkuaknya Identitas Korban Mutilasi Bertato Naga

Round Up

9 Fakta Terkuaknya Identitas Korban Mutilasi Bertato Naga

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 25 Mei 2023 07:00 WIB
Polisi mengungkapkan identitas mayat mutilasi di Solo dan Sukoharjo, Jawa Tengah. Polisi juga menjelaskan ciri-ciri mayat beserta penyebab kematiannya.
Polisi mengungkapkan identitas mayat mutilasi di Solo dan Sukoharjo, Jawa Tengah. Polisi juga menjelaskan ciri-ciri mayat beserta penyebab kematiannya. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Solo -

Teka teki identitas mayat bertato naga yang termutilasi di Solo dan Sukoharjo mulai menemui titik terang. Usai melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah potongan tubuh korban, identitas mengarah pada sosok yang berinisial R (50) warga Keprabon, Banjarsari. Berikut 9 fakta terkuaknya identitas korban mutilasi.

Korban Identik dengan R Warga Keprabon

Polda Jateng telah mengidentifikasi jenazah termutilasi yang ditemukan di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy menyebut ada kecocokan antara jenazah itu dengan pria berinisial R (50), warga Keprabon Wetan, Solo.

"Kita sudah mendapatkan sidik jari yang bersangkutan atau korban, kemudian kita cocokkan. Kita dapatkan identitas korban atas nama R alias M warga Keprabon Wetan, Kota Surakarta," kata Iqbal di Semarang, Rabu (24/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iqbal menjelaskan, identifikasi jenazah termutilasi itu berdasar kecocokan dari sidik jari yang diambil di bagian jempol kanan, telunjuk kanan, jari tengah kanan, jari manis kanan, kelingking kanan, jempol kiri, telunjuk kiri, tengah kiri, jari manis kiri, dan kelingking kiri.

"Ini identik dengan yang bersangkutan sudah pernah membuat KTP. Jadi ada data pembanding di sana," terang Iqbal.

ADVERTISEMENT

Ciri Korban Dikenali

Warga Kampung Keprabon Wetan, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo mengaku mengenali ciri-ciri jasad korban mutilasi yang ditemukan di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo. Salah satunya tentang tato naga di sebagian tubuh korban.

Salah satu warga, Rosyid (51) mengatakan ada tetangganya yang memiliki ciri-ciri tersebut.

"Benar (punya tato). Seperti naga apa ular, itu memanjang punggung hingga lengan kanan. Tapi karena terkena mutilasi, seperti terbelah dua bagian," kata Rosyid kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).

Dia menuturkan, sosok berinisial R itu merupakan seorang perokok. Kendati demikian, dia memang tak dapat memastikan apakah jasad termutilasi itu benar tetangganya.

Namun, sejak kemarin ada pihak kepolisian yang mendatangi sebuah bangunan yang sempat ditinggali R. Rosyif menuturkan, tetangganya itu sudah lama tak menempati bangunan kos di dekat rumahnya.

"Terakhir terlihat pada Kamis (18/5), saat itu dia kembali buat ambil KK, untuk ambil bantuan beras di kelurahan. Setelah itu saya sudah tidak tau lagi," ujanya.

Lama Tak Tempati Kos

Rosyid juga menuturkan, sejak kecil R tinggal di rumah berukuran sekira 2,5Γ—5 meter itu. Dia dulunya di sana bersama beberapa anggota keluarga.

Namun dia sudah lama tak meninggali kos tersebut. Dan dia tak tahu R kemudian tinggal di mana.

"Kakek-neneknya sudah lama meninggal. Ibunya juga meninggal, bapaknya terus pergi ke Jakarta," ujarnya.

R disebutnya meninggalkan rumah tersebut sudah sejak lama. Dia diketahui bekerja serabutan. Rosyid menuturkan mantan tetangganya itu sempat sering kembali ke kontrakannya saat musim burung lovebird.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya...

Sosok Tertutup

Rosyid mengungkapkan jika R orang yang pendiam dan cenderung tertutup. Warga tak mengetahui pasti bagaimana kehidupannya di luar.

"Ya sama warga paling cuma menyapa saja. Terus masuk rumah atau pergi. Orangnya tertutup," ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Lurah Keprabon Rina Andriani. Rina mengatakan, jika R merupakan sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi. Meski begitu, Rina juga tidak ingin cepat-cepat menyimpulkan jika korban mutilasi tersebut adalah R.

"Baru penyelidikan. Orangnya masih dicari dulu. Kemarin baru dikroscek dari pihak kepolisian," kata Rina.

R Sempat Urus Bantuan

Salah satu tetangga R, Srimarni (57) mengatakan R terakhir terlihat pada Kamis (18/5/2023). R diketahui sempat mengurus beras bantuan dari kelurahan.

"Pulang ke sini hari Kamis jam 07.00 WIB. Keperluannya meminta KK untuk ambil beras bantuan ke kelurahan. Kebetulan KK-nya dititipkan ke saya," kata Srimarni kepada awak media, Rabu (24/5).

Dia menyebut R sudah lama tak tinggal di Keprabon Wetan. Dia pun tak mengetahui di mana R selama ini tinggal.

Srimarni menyebut R lahir dan besar di Keprabon Wetan. Namun setelah ibunya meninggal dunia, dan ayahnya pergi ke Jakarta, R mulai meninggalkan kampung halamannya.

"Gelagatnya pas ambil KK itu biasa saja. Orangnya pendiem, jarang ngomong. Belum berkeluarga," ujarnya.

Keraguan Kakak Korban

Kakak R, Riyanti (53), meyakini sebaliknya bahwa korban mutilasi itu bukanlah adiknya.

"Saya masih mengira itu bukan adik saya. Karena perasaan saya masih kuat," kata Riyanti saat ditemui di rumah kontrakannya di Sukoharjo, Rabu (24/5/2023).

Ia mengungkapkan, terakhir kali bertemu R sekira dua pekan lalu. Waktu itu mereka bertemu saat melayat.

"Terakhir ketemu, pas layat. Saat itu biasa, nggak cerita apa-apa, orangnya pendiam, nggak pernah rusuh," jelasnya.

Setelah itu dia belum lagi bertemu atau berkomunikasi dengan R. Dia juga tak mengetahui jika R memiliki tato di badannya.

Sepengetahuan Riyanti, R tinggal di kawasan Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Di sana dia bekerja serabutan seperti mengurus burung kicau.

"Ini kami berusaha menghubungi di rumah sana (Kebumen), tapi belum terhubung. Biasanya kalau nggak di tempat kerja ya di tempat bapak saya di Kebumen," ujarnya.

Polisi Periksa CCTV

Kapolresta Solo, Kombes Iwan Saktiadi mengatakan hasil tim Forensik yang dirilis Kabid Humas Polda Jateng menyebut korban berinisial R (50) warga Kampung Keprabon Wetan, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

"Selanjutnya kami akan mencari saksi dan alat bukti lainnya. Pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi penyisiran juga akan kami dilakukan," kata Iwan saat dimintai konfirmasi awak media di Mapolresta Solo, Rabu (24/5/2023).

Baca Temuan Bercak Darah di halaman berikutnya....


Temuan Bercak Darah di Jembatan

Polisi menemukan bercak darah yang diduga merupakan darah korban mutilasi R. Lokasi jembatan itu berada di perbatasan Kampung Pringgolayan, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo dengan Dusun Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Teguh Prasetyo mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel bercak darah itu untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Kami juga sudah melaporkan ke Polda Jateng penemuan bercak darah di jembatan, kita ambil sampel bercak darahnya untuk dicocokkan. Apakah itu darah manusia, dan atau sesuai dengan darah korban (mutilasi) ini," kata Teguh kepada awak media, Rabu (24/5/2023).

Bercak darah itu menempel pada tiga tiang pengaman di jembatan. Teguh mengatakan ketebalan bercak darah pada masing-masing tiang memiliki ketebalan yang berbeda.

Dari identifikasi awal, bercak darah itu merupakan darah manusia. Namun dia belum bisa memastikan, apakah darah itu dari korban mutilasi.

"Hasilnya kemarin sekilas seperti darah manusia. Tapi belum dipastikan darah korban atau bukan, karena sedang dicocokkan dengan sampel tulang di RSUD dr. Moewardi yang kemarin di autopsi," ujarnya.

Teguh belum bisa memastikan apakah lokasi jembatan itu menjadi tempat pembuangan potongan tubuh manusia itu. "Kemungkinan. Tapi itu masih kemungkinan ya," tutupnya.

Pengakuan Ayah R

Ayah R, Ratiman (78) mendatangi Mapolsek Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Kedatangannya untuk melaporkan putranya yang hilang.

Ratiman datang sekira pukul 19.30 WIB, ditemani sanak saudaranya dari Kebumen, Jawa Tengah. Menurut Kerabat R, Reno Andriyanto, Ratiman sempat diberitahukan tentang R oleh polisi di Kebumen.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sindik jari tim Forensik Polda Jateng, identitas potongan mayat yang ditemukan di Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Solo adalah pada R (51) warga Kampung Keprabon Wetan, RT 02/III, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

"Baru melaporkan ada anggota keluarga yang hilang. Tapi pastinya (korban mutilasi) belum ada keterangan, mungkin bapak polisi bisa mencari identitasnya, apa bener (R) apa gak," kata Reno kepada awak media, Rabu (24/5/2023).

Usai mendapatkan kabar dari polisi di Kebumen, Ratiman kemudian menghubungi saudaranya di Solo untuk mencari R. Namun R tidak didapati di tempat kostnya di Keprabon Wetan.

"Kalau mbah (Ratiman) sudah 10 tahun gak ketemu (R). Kalau telepon gak punya. Ciri-cirinya rambut ikal, mata agak melotot. Kalau ada tato, enggak tau," ucapnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads