Pengakuan Guru Ngaji Bejat di Batang: Tak Suka Pria tapi Tega Cabuli Santri

Seorang guru ngaji di Kecamatan Wonotunggal, Batang, Tachyat Subagyo (45) ditangkap usai mencabuli belasan santrinya. Pria beristri ini diduga telah menyodomi 13 santrinya.

Saat dihadirkan di Mapolres Batang, Kamis (4/5/2023), Tachyat tampak memakai baju tahanan berwarna oranye. Dia mengaku telah berkeluarga tapi belum dikaruniai anak.

"Ya mungkin karena sering dan kedekatan saya dengan santri (pria). Saya awalnya tidak suka pria. Ya tadinya nggak sih," ungkapnya di hadapan awak media, kemarin.

Dia pun hanya tertunduk lesu saat dihadirkan di depan awak media. Sorot matanya pun tampak lesu sembari memandangi kedua tangannya yang diborgol.

"Saya sangat menyesal," ujarnya.

Perbuatan bejat Tachyat ini ternyata telah dilakukan sejak 2017 hingga 2023. Kasus ini terungkap setelah salah satu korban melapor ke polisi pada akhir April lalu. Setelahnya, bermunculan korban-korban lain yang mengaku telah dicabuli guru ngaji ini.

"Tersangkanya berprofesi sebagai guru ngaji. Guru ngaji yang melakukan pelecehan seksual berupa sodomi kepada anak-anak ngajinya," kata Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun ditemui di Mapolres Batang, Kamis (4/5).

Korban Tachyat berusia sekitar 14-22 tahun. Dari data polisi total ada 13 korban yang telah disodomi oknum guru ngaji itu.

"TKP di Kecamatan Wonotunggal. Modusnya, meminta korban untuk ikut di rumahnya dengan alasan akan diajari cara salat malam atau tahajud, kemudian meminta korban untuk memijat tersangka," ujar Wakapolres Batang Kompol Rahardjo di lokasi yang sama.

Atas perbuatannya oknum guru ngaji ini dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 82 UU tentang Perlindungan Anak dan Pasal 292 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.