Tersangka penganiaya gadis ABG di belakang Balai Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Asmuni (21) mengaku menyesali perbuatannya. Tersangka mengaku mengenal korban tiga bulan yang lalu di Alun-alun Pengging.
"Menurut keterangan dia (tersangka) menyesal (telah menganiaya korban)," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, di kantornya Selasa (17/1/2023).
Dijelaskan Donna penganiayaan terjadi setelah keduanya terlibat cekcok. Sehingga tersangka memukul kepala korban berulang kali menggunakan batu bata merah. Perbuatan Asmuni itu mengakibatkan dahi korban sebelah kanan mengalami luka terbuka yang cukup dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk motifnya apa, masih kita dalami," ucap Donna.
Hingga saat ini penyidik juga belum bisa memintai keterangan dari korban. Pasalnya korban masih dalam perawatan intensif di RS UNS Surakarta.
Sementara itu tersangka Asmuni mengaku kenal dengan korban sekitar tiga setengah bulan lalu.
"Sekitar tiga setengah bulan lalu, kenal di Alun-alun Pengging (Banyudono)," kata tersangka.
![]() |
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang gadis ABG ditemukan tergeletak tak berdaya di belakang kantor Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Diduga merupakan korban penganiayaan, karena terdapat luka terbuka di dahinya.
Korban ditemukan oleh warga sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu (15/1). Kali pertama diketahui oleh saksi Joko (40), yang mendengar suara rintihan minta tolong. Suaranya lirih lemah.
"Saat itu saya masih jagong (menghadiri resepsi pernikahan), kemudian ditelepon Pak Parlan, karena dia menemukan gadis di belakang kantor Desa Sambon," kata Babinsa Sambon, Pelda Agus Satoto, kepada para wartawan Senin (16/1).
Selanjutnya korban dibawa ke RS PKU Kartasura. Kemudian dirujuk ke RS UNS Surakarta.
(apl/aku)