Tersangka penganiaya gadis ABG yang ditemukan terkapar di belakang Balai Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali sudah ditangkap polisi. Tersangka ternyata sempat menyiramkan air dan menutupi tubuh korban menggunakan seng sebelum ditinggal kabur.
"Menurut keterangan tersangka memang sempat dilakukan penyiraman air (ke korban) dengan alasan agar menghentikan pendarahan yang ada di kepala," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, di kantornya, Selasa (17/1/2023).
Tersangka yakni Asmuni (21) warga Bangkalan, Jawa Timur. Dia di Boyolali ikut pamannya di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, dan membantu bekerja sebagai tempat cukur rambut di Kartasura, Sukoharjo. Korbannya yakni kekasihnya, gadis usia 15 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penganiayaan itu terjadi pada Minggu (15/1) siang. Korban ditemukan warga sekitar pukul 11.00 WIB dalam kondisi terkapar tak berdaya di belakang kantor Desa Sambon.
"Rumah korban ini kurang lebih 500 meter (dari TKP). Di situ dia janjian," jelasnya.
Dikemukakan Donna, tersangka cekcok dengan korban. Kemudian tersangka menganiaya korban dengan memukul kepala korban berulang kali menggunakan batu bata merah.
Akibatnya, korban mengalami luka parah di dahi sebelah kanan. Dahinya mengalami luka terbuka yang cukup dalam. Darah pun mengucur.
Tersangka mengaku sempat menyiramkan air dengan alasan untuk menghentikan pendarahan di kepala. Akibat dipukuli itu, korban pun tak sadarkan diri alias pingsan.
Tersangka Asmuni sempat berusaha membangunkannya namun tak bisa. Kemudian tubuh korban ditutup seng, lalu ditinggal kabur.
"Menurut tersangka (menutup korban dengan seng) karena kaget dan ketakutan. Jadi pas dilakukan penganiayaan korban pingsan, dibangunkan tidak bisa, kemudian ditutup seng, kemudian tersangka kabur," terangnya.
Tersangka akhirnya berhasil ditangkap petugas Sat Reskrim Polres Boyolali, Senin (16/1) sore. Tersangka ditangkap di rumah pamannya di Kragilan, Mojosongo, Boyolali tanpa perlawanan. Sebelum dibekuk, tersangka sempat kabur ke Jogja.
Diberitakan sebelumnya, seorang gadis ABG (anak baru gede) ditemukan tergeletak tak berdaya di belakang kantor Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Diduga merupakan korban penganiayaan, karena terdapat luka terbuka di dahinya.
Korban ditemukan oleh warga sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu (15/1). Kali pertama diketahui oleh saksi Joko (40), yang mendengar suara rintihan minta tolong. Suaranya lirih lemah.
"Saat itu saya masih jagong (menghadiri resepsi pernikahan), kemudian ditelepon Pak Parlan, karena dia menemukan gadis di belakang kantor Desa Sambon," kata Babinsa Sambon, Pelda Agus Satoto, kepada para wartawan Senin (16/1).
Selanjutnya korban dibawa ke RS PKU Kartasura. Kemudian dirujuk ke RS UNS Surakarta.
(aku/apl)