Round Up

Sederet Fakta Guru Ngaji di Batang Diduga Cabuli Belasan Santri

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 06 Jan 2023 07:21 WIB
Ilustrasi pencabulan. Foto: Andhika Akbarayansyah
Solo -

Seorang guru ngaji di Kabupaten Batang, M (28) ditangkap polisi atas dugaan pencabulan terhadap belasan santri laki-laki. Aksi bejat pelaku terungkap setelah keluarga korban mengadukannya ke Polres Batang. Berikut fakta-fakta kasus pencabulan tersebut.

Pencabulan Berlangsung Sejak Lama

Belasan bocah lelaki di Kabupaten Batang diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum guru ngaji mereka berinisial M. Dugaan pencabulan itu sudah berlangsung cukup lama.

Setelah terbongkar, sejumlah orang tuanya mengadu ke Mapolres Batang, Kamis (5/1).

Pantauan detikJateng, sejumlah orang tua itu mengadukan oknum guru ngaji berinisial M (28) warga kota Batang. Sebelumnya mereka beramai-ramai ke RSUD Batang untuk keperluan visum anaknya.

Awal Terbongkarnya Kasus Pencabulan

Terungkapnya dugaan pencabulan oleh oknum guru ngaji yang juga guru rebana di Batang ini bermula dari salah satu korban yang mengeluh kepada orang tuanya.

Setelah ditelusuri, belasan santri lain yang belajar mengaji pada guru tersebut juga mengaku menerima perlakuan yang sama. Salah satu orang tua mengaku baru mengetahui kabar itu pada Rabu (4/1).

"Saya baru tahu kemarin siang. Ketahuannya ya dari gunjingan kampung. Ngecek anak, ditanya sama ibunya, ya memang dilakukan seperti itu," katanya saat ditemui di RSUD Kalisari untuk mengantarkan anaknya visum.

"Ya itu nguru ngaji sama guru rebana. Sekolah sore, tapi untuk pengajaran di luar madin, itu di luar madin yayasan itu, di masjid dan musala," imbuh dia.

Korban Diiming-imingi Jajan

Menurutnya pengakuan anaknya, Sulan mengatakan perbuatan cabul itu terjadi sejak lama. Selain membujuk rayu dengan iming-iming, oknum tersebut juga sering memaksa. "Katanya (diiming-iming) jajan. Sebagian ada ancaman," ucap orang tua korban.

Awalnya pihak para orang tua tidak mempercayai hal itu. Sebab oknum itu dikenal sebagai guru ngaji dan guru rebana.

Hal yang sama dikatakan orang tua dari korban lain. "Baru tahu kemarin. Kemarin saya mendengar dari orang-orang yang bilang itu. Ya awalnya tidak percaya, orangnya kan ustaz," ujarnya.

Dia lalu menanyakan soal kabar itu kepada anaknya. Kebetulan dua anak lelakinya mengaji pada oknum tersebut.

"Waktu ditanya semalem nggak jelas sih, bilangnya nggak ingat, nggak ingat, mungkin takut. Saya dua anak, ya kakak adik. (Pelaku) Tetangga," ucapnya.


Korban Capai 15 Anak

Para korban juga didampingi oleh Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Trinusa, para orang tua korban itu melaporkan ke Polres Batang.

"Ketahuannya sekitar dua atau tiga hari lalu saat ada seorang anak yang mengaku pada orang tuanya jadi korban pelecehan seksual, sodomi oleh guru ngajinya," kata Edi Santoso dari LSM Trinusa saat ditemui di RSUD Batang, Kamis (5/1).

Menurut penelusuran Edi, perbuatan itu terjadi sejak tiga tahun terakhir. Korbannya rata-rata bocah lelaki yang masih SD.

"Sebagian korban yang sudah kita himpun ada 15 anak, itu pun masih ada sebagian yang belum melapor ke kita. Perkiraan korban ada 30-an anak, untuk yang lapor resmi baru 4," kata Edi.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....




(apl/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork