Autopsi Mayat Korban Pengeroyokan Ojol Semarang Tuntas, Ini Hasilnya

Autopsi Mayat Korban Pengeroyokan Ojol Semarang Tuntas, Ini Hasilnya

Saktyo Dimas R - detikJateng
Selasa, 27 Sep 2022 13:44 WIB
Proses autopsi korban di TPU Kyai Genthawur Kendal, Selasa (27/9/2022).
Proses autopsi korban di TPU Kyai Genthawur Kendal, Selasa (27/9/2022). (Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng)
Kendal -

Autopsi terhadap jenazah Kukuh Panggayoh Utomo, warga Desa Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, yang tewas usai menjadi korban pengeroyokan kawanan ojek online (ojol) di Kota Semarang, selesai digelar. Autopsi yang digelar di TPU Kyai Genthawur, Desa Boja, Kendal ini berlangsung kurang lebih sejam.

Dokter Forensik Polda Jateng, Kombes Dr Summy Hastry, mengatakan telah melakukan autopsi terhadap korban. Dari autopsi, dihasilkan keterangan bahwa korban meninggal akibat kekerasan pada bagian kepala.

"Kami telah melakukan autopsi terhadap korban yakni korban pengeroyokan driver ojol dan hasilnya korban meninggal akibat kekerasan pada bagian kepala," kata Summy kepada detikJateng usai melakukan autopsi, Selasa(27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Summy melanjutkan, aksi kekerasan yang dilakukan para pelaku terlihat jelas dalam video yang beredar di medsos. Korban mengalami kekerasan di seluruh tubuhnya akibat benda tumpul.

"Semua jelas dari video yang beredar dan korban mengalami kekerasan diseluruh tubuhnya. Semua kekerasan yang ada tubuh korban itu akibat benda tumpul dari mulai pukulan, tendangan dan benda batu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Hastry menerangkan penyebab kematian korban adalah kekerasan tumpul yang mengenai kepala serta adanya patah tulang kepala bagian bawah yang mengakibatkan pendarahan sehingga korban meninggal dunia. Setelah diautopsi, jenasah korban kembali dimakamkan.

"Dan yang paling parah yang menyebabkan kematian yaitu kekerasan tumpul yang mengenai kepala. Setelah kita periksa semua memang ada patah tulang kepala bagian bawah dan pendarahan hebat yang menyebabkan korban meninggal dunia dan tidak bisa ditolong. Banyak luka di bagian kepala," tambahnya.

Korban Tewas Buntut Kejadian Penganiayaan Ojol

Tewasnya Kukuh merupakan buntut kejadian penganiayaan seorang driver ojek online (ojol) inisial H (54). Sebelumnya H menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah orang di SPBU Majapahit, Kota Semarang.

Peristiwa penganiayaan bermula saat driver ojol inisial H (54) mengantre isi BBM di SPBU Majapahit pada Sabtu (24/9/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Di tengah antrean, ada tiga motor yang tidak bergerak meski sudah lengang.

Kemudian, pemotor di depan H yang merupakan pelaku, meminta agar H sabar. Namun, pelaku yang lain justru tiba-tiba melakukan pemukulan kepada H.

Akibatnya korban H mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS Bhayangkara Semarang. Korban yang tak terima juga melaporkan kejadian ini ke kantor polisi.

Korban dibawa ke Mapolsek Pedurungan dalam kondisi babak belur, simak di halaman selanjutnya...

Korban Dibawa ke Mapolsek Kondisi Babak Belur

Kejadian tak berhenti sampai di situ, di hari yang sama sekitar pukul 19.00 WIB, rekan korban sesama driver ojol berhasil mengamankan satu orang pelaku. Dia dibawa ke Mapolsek Pedurungan dalam kondisi babak belur.

"Pelaku, lalu dikabarkan tewas usai sempat mendapat perawatan di RS Bhayangkara. Jam 11 (malam) atau jam 12 kita dapat kabar itu," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan saat dimintai konfirmasi, Senin (26/9).

Donny menyebut bila korban tewas ini dikeroyok oleh rekan-rekan driver ojol menggunakan tangan kosong dan helm.

"Jadi ada dua kejadian, (korban) ojol yang pertama pelakunya dua. Satu yang meninggal (pelaku penganiaya driver ojol) itu ternyata yang satu ini meninggalnya karena dikeroyok oleh rekan-rekan sesama ojol juga," jelas Donny.

5 Orang Diamankan

Polisi kemudian mengamankan lima orang buntut tewasnya pelaku penganiayaan terhadap driver ojol H. Lima orang yang diamankan semuanya berstatus sebagai saksi.

"Terkait itu untuk korban yang meninggal dunia para saksi-saksi dan tersangka sudah diamankan. Ada sekitar lima orang, dua orang di antaranya diduga pelaku juga sudah diamankan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan saat ditemui awak media di Mapolda Jawa Tengah (Jateng), Senin (26/9).



Hide Ads