Kematian seorang santri Pondok Pesantren Darussalam Gontor (PMDG) diduga akibat dianiaya senior berbuntut panjang. Dokter yang mengeluarkan surat kematian korban berinisial AM itu diperiksa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ponorogo.
Dilansir detikJatim, pengacara Hotman Paris sempat mempertanyaan dokter yang mengeluarkan surat kematian santri AM. Hal itu disampaikan Hotman Paris melalui video yang diposting di akun Instagramnya.
Di video berdurasi 1 menit 39 detik itu, Hotman mengatakan jenazah AM diantara ke ibunya bersama surat keterangan dokter. Dalam surat tersebut, kematian AM akibat sakit. Surat itu ditandatangani dokter berinisial MH dari RS Yasyfin Darussalam Gontor.
IDI Ponorogo menyatakan asosiasinya telah mempelajari kasus tersebut. Dokter yang mengeluarkan surat kematian AM juga telah dimintai keterangan.
"Sementara kami masih mempelajari kasus ini, belum bisa memberikan komentar, dan prinsipnya kami menghormati proses hukum yang berlaku," ujar Ketua IDI Cabang Ponorogo dr Aris Cahyono kepada detikJatim, Sabtu (10/9/2022).
Meski begitu Aris mengatakan pihaknya belum bisa bicara banyak terkait kasus tersebut.
"Sudah (ditanyai), sedang kami pelajari kasusnya, nggih. Mohon maaf belum bisa cerita banyak," kata Aris.
Viral Surat Pernyataan Wali Santri Gontor
Surat pernyataan yang disebut harus ditandatangani wali santri sebelum menitipkan anaknya ke Pondok Modern Darussalam Gontor Jawa Timur beredar di media sosial. Surat pernyataan itu dikaitkan dengan ketidakberdayaan orang tua santri yang meninggal diduga dianiaya seniornya beberapa waktu lalu hingga harus mengadukan kasus itu kepada Pengacara Hotman Paris di Palembang.
Kanwil Kemenag Ponorogo membenarkan keberadaan surat yang viral itu. Surat itu disebut juga sudah dikonfirmasi oleh sejumlah orang tua wali santri. Meski begitu pihak Kemenag mengaku tidak bisa melakukan intervensi.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
Simak Video "Video Geger 4 Bocah Dirantai di Boyolali, Dititipkan ke Tersangka untuk Ngaji"
(sip/sip)