Apa yang Sebenarnya Terjadi di Rumah Mertoyudan Magelang, Bu Putri?

Terpopuler Sepekan

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Rumah Mertoyudan Magelang, Bu Putri?

Tim detikNews - detikJateng
Sabtu, 27 Agu 2022 13:04 WIB
Tersangka baru kasus Brigadir J kembali diumumkan. Sosok tersebut adalah Putri Candrawathi, istri dari Ferdy Sambo yang juga tersangka kasus Brigadir J.
Tersangka baru kasus Brigadir J kembali diumumkan. Sosok tersebut adalah Putri Candrawathi, istri dari Ferdy Sambo yang juga tersangka kasus Brigadir J. Foto: Dok. TikTok @revalalip.
Solo -

Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tetap kukuh menyebut dirinya sebagai korban pelecehan Brigadir Yoshua alias Brigadir J. Insiden pelecehan ini yang disebut menjadi pemicu murka Ferdy Sambo sehingga merancang pembunuhan Brigadir J.

Awalnya, Putri mengaku pelecehan itu terjadi di rumah dinas Duren Tiga. Putri bahkan membuat laporan polisi terkait pelecehan itu.

Namun seiring perkembangan penyelidikan, laporan pelecehan itu disetop usai terbongkarnya skenario Ferdy Sambo. Lokasi insiden pelecehan itu kemudian bergeser, dan diakui pihak Sambo terjadi di rumah Mertoyudan, Magelang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas apa yang sebenarnya terjadi di rumah Mertoyudan?

Hanya Tuhan, Putri, dan Almarhum Brigadir J yang Tahu

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyebut fakta-fakta yang terjadi di Magelang sangat dibutuhkan sebab merupakan pemicu pembunuhan terhadap Brigadir J.

ADVERTISEMENT

"Faktor pemicu kejadian sebagaimana diungkapkan Pak FS," kata Agus Andrianto seperti dikutip dari detikNews, Senin (15/8).

Agus kemudian menanggapi terkait laporan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang saat ini sudah dihentikan penanganannya. Meski sudah disetop, Agus menilai rangkaian peristiwa yang terjadi di Magelang tetap harus didalami.

"Rangkaian peristiwanya begitu kan nggak bisa kita hilangkan," jelasnya.

Adapun peristiwa sesungguhnya yang terjadi di Magelang, menurut Agus, tidak banyak yang tahu. Namun pihaknya tetap berusaha mengungkapnya.

"Kalaupun Pak FS dan saksi lain seperti Kuat, Riki, Susi dan Richard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka," ujarnya.

"Yang pasti tahu apa yang terjadi ya Allah SWT, almarhum (Brigadir J) dan Bu PC," kata Agus menambahkan.

Kronologi Diungkap Sarifudin Sudding

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN Sarifudin Sudding membeberkan kronologi kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo.

Sudding menyebut momen Yoshua lari dari kamar Putri Candrawathi usai kepergok oleh Kuat Ma'ruf. Kejadian ini disebut-sebut menjadi pemicu utama kemarahan Ferdy Sambo hingga akhirnya membunuh Brigadir J.

Dilansir detikNews, hal itu disampaikan Sudding saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).

Dia membeberkan kronologi berdasarkan informasi yang dia terima, kemudian dikonfirmasi ke Kapolri.

Sudding menyebut peristiwa ini berawal ketika istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, berangkat ke Magelang, Jawa Tengah. Putri didampingi oleh Brigadir J, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Susi.

Sudding menyebut dugaan perbuatan Yoshua yang melukai harkat dan martabat Putri itu terjadi pada 7 Juli sore di Magelang. Kejadian itu terjadi usai Ferdy Sambo pulang ke Jakarta dari Magelang.

"Besok paginya Ferdy Sambo pulang ke Jakarta, balik tanggal 7 pagi, lalu kemudian ada kejadian pada sore hari jam 17.30 menjelang Magrib. Ini sebenarnya pemicu," kata Sudding.

Momen Brigadir J lari tinggalkan Putri menangis di kamar, simak halaman selanjutnya..

Brigadir J Lari Tinggalkan Putri Menangis di Kamar

Sudding menyebut sekira pukul 17.30 WIB di Magelang itu, Brigadir J dipergoki keluar dari kamar Putri oleh Kuat Ma'ruf. Brigadir J disebut lari saat ditegur oleh Kuat.

"Saat itu, Brigadir J masuk dalam kamar, Putri di lantai dua, dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat mengendap-endap, lalu kemudian ditegur, 'Kenapa masuk ke kamar Ibu?' kemudian lari," kata dia.

Kemudian Kuat Ma'ruf disebut mendengar tangis Putri dari dalam kamar. Kuat pun bertanya kepada Putri.

"Mendengar ada tangisan di dalam kamar oleh Putri, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin mengkonfirmasi apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dialami oleh Putri," jelasnya.

Sudding menambahkan bahwa Kuat Ma'ruf menyarankan kepada Putri agar melaporkan apa yang dialaminya itu kepada Ferdy Sambo. Malam hari itu juga, pukul 23.00 WIB, Putri menelepon suaminya Ferdy Sambo.

"Lalu Kuat menyarankan ke Ibu agar kejadian ini dilaporkan ke Ferdy Sambo. Malam harinya jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dialami pada sore hari itu ke Sambo lewat telepon. Pada jam 17.30 jelang Magrib, melihat Ibu dalam apa... Kuat melihat Ibu dalam posisi nangis, pakaian acak-acakan dan sebagainya sambil menangis-nangis," kata dia.

Putri disebut melaporkan hal itu kepada Ferdy Sambo sambil menangis. Namun Putri tidak menjelaskan apa yang telah dia alami itu secara detail.

"Putri menelepon kepada Ferdy Sambo dan sambil menangis menyampaikan 'saya diperlakukan seperti ini oleh si Brigadir J' ditanya lebih lanjut, 'di Jakarta nanti saya jelaskan'. Artinya penjelasan lebih rincinya dijelaskan oleh Putri ke Ferdy Sambo setelah tiba di Jakarta," tuturnya.

Pada pagi tanggal 8 Juli 2022, Putri dan rombongan kembali ke Jakarta. Mereka berangkat menggunakan jalur darat hingga tiba di Jakarta sore hari.

"Mereka berangkatlah tanggal 8 balik, berangkat pagi dari Magelang ke Jakarta. Tiba di rumah Saguling sekitar sore hari, dikonfirmasi. Boleh jadi juga Ferdy Sambo mengkonfirmasi kepada para ajudan pada saat di Magelang apa yang dialami oleh Ibu sehingga muncul kemarahan, muncul kemarahan, emosi dan sebagainya saat itu," katanya.

Putri lantas menceritakan kepada Irjen Sambo mengenai apa yang telah dilakukan oleh Yoshua kepada dirinya. Hal itu disampaikan Putri kepada Sambo di rumah pribadi mereka di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Mendengar cerita dari istrinya itu, Sambo murka hingga terjadilah pembunuhan di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Tiba rumah Saguling dikonfirmasi apa yang dialami oleh Ibu, ternyata diceritakan semua apa yang terjadi tanggal 4, tanggal 7 itu. Marahlah si Ferdy Sambo, murka, hilang akal sehatnya sebagai bintang dua, yaitu di luar nalar kita, diajaklah mereka ke Duren Tiga. Di Turen Tiga terjadilah pembunuhan ini yang dilakukan oleh Richard dan juga oleh Sambo. Setelah merasa bahwa dia harkat dan martabat dan kehormatan dia sebagai suami dilecehkan sedemikian rupa," katanya.

Setelah menjabarkan kronologi itu, Sudding bertanya terkait kebenaran apa yang dia sampaikan itu kepada Kapolri.

"Pada titik ini saya ingin mengkonfirmasi benar apa tidak tentang kronologi ini?" tanya Sudding kepada Kapolri.

Sudding lalu mengkonfirmasi kronologi itu ke Kapolri. Simak jawaban Jenderal Sigit di halaman selanjutnya..

Putri mengungkap kejadian di Magelang saat diperiksa, di halaman selanjutnya...

Jawaban Kapolri

Merespons hal itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut apa yang disampaikan Sudding itu banyak yang sesuai. Namun, mengenai motif pembunuhan, Polri masih akan memintai keterangan kepada Putri Candrawathi.

"Dari yang disampaikan beliau ada banyak hal yang memang sesuai, Pak. Namun mohon izin, terkait motif ini, kami sementara sudah mendapatkan keterangan dari Saudara FS, namun kami juga ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa Ibu PC, sehingga nanti yang kami dapat apalagi pada saat posisi beliau sebagai tersangka apakah bisa berubah atau tidak," kata Kapolri.

"Dengan demikian, kami bisa mendapatkan satu kebulatan terkait masalah motif," imbuhnya.

Putri Ungkap Kejadian Magelang Saat Diperiksa Bareskrim

Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, tetap mengaku sebagai korban kekerasan seksual saat diperiksa sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di Bareskrim Mabes Polri. Dalam keterangannya kepada penyidik, Putri Candrawathi menjelaskan kronologis kejadian di Magelang yang disebutnya melukai harkat martabat keluarganya.

Dilansir detikNews, pemeriksaan Putri berlangsung di Bareskrim Polri, Jumat (26/8) dari pukul 11.00 WIB jelang siang hingga pukul 23.40 WIB jelang tengah malam. Ada 80 pertanyaan yang dikemukakan penyidik ke Putri.

Dari banyak keterangan yang disampaikan Putri selama 12 jam, salah satu keterangan adalah tentang kekerasan seksual.

"Ibu PC juga menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini, itu dalam BAP disampaikan seperti itu. Dan keterangan klien kami juga sudah dicatat oleh penyidik dalam BAP tersebut," kata pengacara Putri, Arman Hanis di gedung Bareskrim Polri, Sabtu (27/8).

Arman juga mengatakan kliennya juga telah menyampaikan soal kejadian di Magelang ke penyidik. Diketahui, Sambo menyebut pemicu pembunuhan Yoshua diakibatkan adanya tindakan yang melukai harkat martabat keluarganya.

"Sekaligus penjelasan kronologis kejadian yang terjadi di Magelang," katanya.

Selanjutnya, Putri juga disebut telah menjawab semua dugaan pasal yang disangkakan, yakni Pasal 340 juncto 338 KUHP terkait pembunuhan berencana. Menurutnya, BAP tersebut tidak tepat.

"Secara konsisten juga klien kami ibu PC telah menjawab di seluruh pertanyaan dalam BAP terkait termasuk dugaan yang disangkakan kepada Ibu PC, peran Ibu PC sebagaimana yang disangkakan kepada klien kami. Berdasarkan klien kami dalam BAP tersebut dugaan tersebut tidaklah akurat. Dan telah dijelaskan klien kami secara konstruktif kepada penyidik," katanya.

Lebih lanjut, Putri disebut ditanyai penyidik sebanyak 80 pertanyaan. Dia mengatakan Putri akan kembali ke rumahnya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Sudah balik tadi. (Pulang) yang di Saguling," katanya.

Halaman 2 dari 3
(aku/dil)


Hide Ads