Sadis, Ini Kronologi Bocah Perempuan di Kartasura Tewas Dianiaya

Sadis, Ini Kronologi Bocah Perempuan di Kartasura Tewas Dianiaya

Ari Purnomo - detikJateng
Rabu, 13 Apr 2022 03:35 WIB
ilustrasi anak trauma
Ilustrasi. Foto: ilustrasi/thinkstock
Sukoharjo -

Seorang bocah perempuan 6 tahun asal Desa Ngabeyan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, berinisial UF tewas dianiaya. Polisi telah menangkap pelakunya yang berinisial F, kakak sepupu korban yang masih pelajar SMA.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, kejadian bermula ketika F menganiaya UF di lantai dua rumahnya pada Selasa (12/4/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Saat saksi 1 Amirotu (kakak ipar F) di kamar di lantai 1, dia mendengar tangisan histeris korban di lantai 2," kata Wahyu kepada detikJateng, Selasa (12/4). Saksi pun ke lantai 2 dan mendapati UF sudah lemas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian saksi 1 tanya ke pelaku 'ini kenapa' dan dijawab 'tak banting, dia mengambil uangku'," ungkap Wahyu. Setelah itu, Amirotu meminta F membawa UF turun.

Sesampainya di lantai 1, korban pamit masuk kamar karena ingin beristirahat. Saat itu korban terus mengeluh sakit di bagian pipi kanan dan punggungnya.

ADVERTISEMENT

"Sore sekitar pukul 16.00 WIB, saksi 1 membangunkan korban namun tidak ada respons. Bibir korban pucat biru," terang Wahyu. Saksi pun meminta suaminya segera pulang untuk membawa korban ke rumah sakit.

"Korban dibawa ke RS Muhammadiyah Kartasura, setelah diperiksa ternyata sudah meninggal. Kemudian korban dibawa pulang," kata Wahyu.

Diberitakan sebelumnya, UF adalah yatim piatu, dia diasuh oleh tantenya. Korban diduga sudah beberapa kali dianiaya F, anak tantenya, sejak beberapa bulan lalu.

"Dengan sedikit pemeriksaan, ada yang di dalam rumah kita amankan karena banyak bekas dari luka tubuh korban. Setelah diamankan, diakui bahwa itu pelaku (kakak sepupu)," kata Kapolsek Kartasura, AKP Mulyanta, Selasa (12/4).

"Diduga dipukul dan diikat. Terakhir dibanting, kepala kena lantai, muntah-muntah, lalu meninggal," imbuh Mulyanta.

Menurut guru kelasnya, Pro Agustin, UF sudah sepekan tidak masuk sekolah. UF baru masuk sekolah lagi pada Selasa (12/4). Namun, saat itu sudah ada beberapa luka lebam pada beberapa bagian tubuh UF.

"Pipinya dan semua tangannya sudah lebam.Saya tidak berani membuka bajunya, yang buka kepala sekolah," ujar Agustin menahan tangis. Kepala TK Aisyiyah Rusmiyati Hidayah menambahkan, UF mengaku dipukul kakaknya (F) dengan kayu karena ngeyel (tidak menurut).

"Setelah itu saya nasihati agar mulai hari ini tidak boleh ngeyel lagi, dan minta maaf ke kakak," katanya Rusmiyati sambal menangis. Sepulang sekolah, UF kembali mengalami penganiayaan sampai meninggal.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads