Seorang bocah perempuan 6 tahun asal Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo berinisial UF tewas diduga dianiaya. Sebelum tewas, dia sudah sepekan tidak masuk sekolah.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh guru kelasnya Pro Agustin kepada wartawan saat ditemui di sekitar rumah korban.
"Seminggu tidak masuk sekolah, saya pikir juga sakit. Dan baru tadi pagi masuk, saya melihatnya senang sekali," urai Agustin, Selasa (12/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, dirinya terkejut ketika mendapati ada beberapa luka lebam beberapa bagian tubuhnya.
"Pipinya sudah lebam, semua tangannya sudah lebam, tapi saya tidak berani membuka bajunya, yang buka kepala sekolah," paparnya sembari menahan tangis.
Ditemui di tempat yang sama, kepala sekolah bocah malang itu, Rusmiyati Hidayah mengatakan, setelah pembelajaran UF dipanggil untuk ditanya mengenai penyebab luka-luka di tubuhnya.
"Saya buka (bajunya) semuanya lebam, kemudian saya tanya kenapa? Dia menjawab dipukul kakak," ungkapnya.
Kemudian, Rusmiyati melanjutkan, dirinya kembali bertanya alat yang digunakan untuk memukul. UF menjawab bahwa dirinya dipukul menggunakan kayu.
"Kenapa dipukul, saya tanya gitu, dia jawab karena saya ngeyel. Setelah itu saya nasehati agar mulai hari ini tidak boleh ngeyel lagi, dan minta maaf ke kakak," katanya sembari menangis.
Namun, nasib berkata lain. UF masih terus mengalami kekerasan sepulang dari sekolah. Bocah perempuan itu akhirnya meninggal akibat dibanting oleh kakak sepupunya itu.
Diketahui, UF sudah tidak memiliki orang tua lagi. Dia lantas diasuh oleh tantenya.
(ahr/ahr)