Berikut hasil penyelidikan terbaru pembunuh bidan Sweetha dan anaknya:
1. Dalih cemburu tak terbukti
Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan dalih awal pelaku membunuh Sweetha karena alasan cemburu tidak terbukti.
"Dari hal-hal pemeriksaan dan bukti-bukti penyidik sudah bisa membuktikan saat ini tentang pembunuhan berencana. Ternyata fakta yang didapat bahwa masalah asmara tidak ada," kata Djuhandani di kantornya, Kamis (24/3/2022).
2. Pelaku bunuh Sweetha untuk tutupi pembunuhan Faeyza
Dari temuan polisi, Dony ternyata memang bermaksud menutupi perbuatannya yang pertama yaitu membunuh dan membuang anak Sweetha, Muhammad Faeyza Alfarisqi (4). Pelaku kemudian berniat membuat Sweetha seolah gantung diri menggunakan sarung yang dibawanya sendiri.
"Yang ada (pelaku) adalah menutupi tentang pembunuhan terhadap anaknya (Sweetha) atau penganiayaan terhadap anak yang meninggal dunia," terang Djuhandhani.
3. Pelaku buat skenario Sweetha bunuh diri
Dari hasil temuan polisi, pelaku berniat merekayasa pembunuhan Sweetha untuk menutupi perbuatannya. Pelaku hendak membuat Sweetha seolah gantung diri.
"Penyidik mendapatkan ada rencana korban Sweetha akan dibunuh dengan cara digantung. Bukti-bukti yang didapat (berupa) sarung yang dibawa korban atas permintaan tersangka," ucap Djuhandani.
4. Pelaku minta Sweetha membawa sarung
Untuk melancarkan rencana jahatnya, pelaku Dony kemudian meminta Sweetha membawa sarung sendiri. Sarung ini hendak digunakan untuk merekayasa kematian Sweetha seolah-olah gantung diri.
"(Korban) Bawa sarung dan tas karena nantinya akan dibunuh dengan cara digantung agar dianggap gantung diri. Ini fakta penyidikan yang didapat hari ini," jelas Djuhandhani.
5. Pelaku yang berinisiatif mengasuh anak Sweetha
Fakta lain yang terungkap yakni pelaku adalah orang yang pertama kali memiliki inisiatif merawat korban Faeyza dengan alasan tidak dititipkan ke orang lain.
Korban Faeyza pun diketahui sudah ikut dengan tersangka tinggal di Rembang sejak Desember 2021. "Sebelumnya ada pengasuh, tapi keluar. (Kemudian korban dititipkan) Itu permintaan pelaku," ujarnya.
6. Pelaku sebut Faeyza yatim piatu ke istrinya
Tersangka yang masih terikat pernikahan dengan istrinya itu membuat dalih tentang keberadaan Faeyza yang hendak diasuhnya itu. Dony menyebut Faeyza yatim piatu.
"Dari hasil pemeriksaan kepada istri, tersangka menyampaikan bahwa korban adalah anak dari pasangan keluarga yang sudah meninggal, kemudian dirawat oleh tersangka. Sementara itu yang kita dapatkan," jelasnya.
7. Keluarga bidan Sweetha serahkan Faeyza karena pelaku dinilai baik
Anak Sweetha, Faeyza, diketahui sempat dirawat pengasuh namun sudah mengundurkan diri, dan akan dititipkan ke orang lain. Pelaku yang berinisiatif mengasuh Faeyza pun mendapatkan kepercayaan keluarga bidan Sweetha.
"Kenapa keluarga yakin (korban) dibawa tersangka, karena tersangka banyak perhatian terhadap keluarga almarhum, ikut obati ibunya saat sakit dan sebagainya, sehingga yakin untuk dititipi," jelas Djuhandhani.
(ams/ams)