Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan tidak ada temuan bekas pengereman di lokasi kecelakaan bus di Bantul tepatnya di Bukit Bego, Imogiri. KNKT menduga banyaknya jumlah penumpang yang meninggal karena terlempar dari dalam bus.
"Kita lihat di sini, kan terakhir tidak ada jejak pengereman. Itu fakta, kenapa kok nggak ada (jejak bekas pengereman)? Itu nanti dianalisa, baru bisa ketahuan," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, kepada wartawan di lokasi kecelakaan Bukit Bego, Bantul, Senin (7/2/2022).
Selain tidak menemukan jejak pengereman, KNKT menduga banyaknya penumpang yang meninggal dalam kecelakaan tersebut karena terlempar dari dalam bus setelah bus itu membentur tebing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penumpang yang meninggal umumnya yang terlempar keluar, sama yang luka berat itu, yang terlempar dari bus. Itu menurut (keterangan) dari yang (orang-orang yang) menolong seperti itu," ujar Soerjanto.
Untuk itu, KNKT juga akan mengecek apakah kursi penumpang di dalam bus itu masih menempel. KNKT juga akan mengecek ihwal kelengkapan sabuk pengaman.
Soerjanto menambahkan rekomendasi dari KNKT berkaitan dengan kecelakaan bus tersebut akan keluar dalam waktu dekat. Rekomendasi ini nantinya akan digunakan sebagai bahan penyidikan dari pihak berwajib.
"Untuk rekomendasi sesegera mungkin, 3 atau 4 hari kita bisa keluarkan rekomendasinya," ucap Soerjanto.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan tunggal bus yang mengangkut rombongan wisatawan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, itu terjadi pada Minggu (6/2) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi yang dia peroleh, bus itu sempat mengalami gangguan di tanjakan di Jalan Dlingo-Imogiri. Akibat kecelakaan di Bantul tersebut, 13 penumpang termasuk sopir bus itu meninggal dan sejumlah penumpang lain mengalami luka-luka.
(dil/ams)